Awas Deislamisasi Politik
(Samsu Nugraha)
Sebagai seorang
mu’min tentu meyakini bahwa Islam bukan hanya mengatur masalah aspek ubudiyah
(atau habluminnallah) saja melainkan mengatur berbagai aspek kehidupan.
Oleh karena itu semua aspek kehidupan harus berlandaskan Islam bagi seorang
Muslim dan masyarakat Islam. Allah berfirman dalam al-Qur’an:
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan."
Qs. al-Baqarah : 208
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan."
Qs. al-Baqarah : 208
Politik adalah salah
satu aspek dalam kehidupan manusia. Bagi kaum Muslimin tiada landasan yang baik
dan utama dalam menjalankan kegiatan politiknya kecuali Islam. Islam harus
dijadikan ideologi dalam politiknya.
Musuh-musuh Islam
tentu tidak akan senang melihat ummat Islam maju dan berkuasa di dunia ini,
termasuk di negara Indonesia.
Mari kita renungkan peringatan Allah swt dalam surat al-Baqarah ayat 120:
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepadamu hingga kamu
ikuti agama mereka…"
Agar ummat Islam
tidak berkuasa di negara ini (Indonesia)
maka mereka (orang sekuler, zionis dan sebangsanya) berusaha keras untuk
memarginalkan ummat Islam dalam kehidupan politik. Hal ini terbukti sejak zaman
Demokrasi Terpimpin (1959) sampai akhir Orde Baru (1998).
Selain berusaha
menyingkirkan politik Islam melalui trik-trik politik praktis, kaum sekuler
juga senantiasa melontarkan pemikiran-pemikiran yang dapat mengaburkan
pandangan dan pemikiran ummat Islam. Dan lebih aneh dan tentunya lebih
berbahaya lagi jika yang melontarkan pemikiran sekulerisme adalah tokoh-tokoh
(beridentitas) Islam atau tokoh-tokoh ormas Islam.
Kita sering
mendengar bagaimana ucapan Gus Dur dan kawan-kawan yang selalu menyudutkan
Islam dan berusaha membuat opini dan menyampaikan pemahaman kepada masyarakat
bahwa masalah politik tidak ada kaitannya dengan masalah agama (Islam). Adul
Jalil, ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan tangan kanannya Gus Dur,
pernah mengatakan bahwa partai agama (Islam) sudah ketinggalan zaman. Hal itu
tentu sangat menyakitkan perasaan ummat Islam. Dan sudah cukup banyak Gus Dur
dan kawan-kawan melontarkan ide-ide sekulerismenya yang dalam tulisan ini tidak
perlu diuraikan lagi, karena terlalu panjang untuk diuraikan satu per-satu.
Pernyataan-pernyataan
Gus Dur yang nyeleneh dan membawa misi sekulerisme tentu sangat
berbahaya, karena ia seorang Ketua Umum PBNU yang tentunya akan banyak diikuti
oleh pengikutnya di kalangan nahdliyin.
Untuk meng-counter
pemikiran-pemikiran sekulerisme yang berusaha memisahkan kehidupan negara dari
agama diperlukan peranan yang lebih besar lagi dari seluruh aktivitas Islam
untuk berkiprah dalam da’wah dan perjuangan. Pemahaman Islam kaffah
harus lebih gencar lagi disyiarkan dan ditanamkan pada ummat, karena masih
banyak diantara ummat Islam sendiri yang belum memahami Islam secara utuh. Wallahu’alam.
"Kebenaran
itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang
yang ragu."
Qs. al-Baqarah : 147
Qs. al-Baqarah : 147
Tidak ada komentar:
Posting Komentar