KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr wb.
Puji dan syukur marilah kita
panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan kami kesempatan dan kemudahan dalam
mengerjakan makalah akidah ini.
Salawat serta salam semoga Allah swt selalu curahkan kepada baginda nabi besar
Muhammad saw.
Adapun kiranya makalah ini kami
buat untuk menjelaskan
beberapa hal menyangkut masalah bersih diri (tazkiah al-nafs) antara lain;
pengertian, urgensi, manfaat,prosedur dari tazkiah al-nafs, dan perbedaanya
dengan thaharah.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak
Dimyati selaku dosen
mata kuliah ini yang telah membimbing dalam penyelesaiaan makalah ini.
Dan, tak lupa juga kepada orang tua, serta teman-teman yang juga membantu kami,
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi para
mahasiswa, ataupun para pembaca.
Pamulang, 02 Desember 2010
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................................. i
Daftar Isi....................................................................................................................................... ii
Bab I : PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang
Masalah.................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................................. 2
1.3 Tujuan
Penulisan............................................................................................... 2
1.4 Metode
Pembuatan makalah............................................................................. 3
Bab II : PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
Pengertian Tazkiah al-nafs.................................................................................... 3
Prosedur Tazkiah al-nafs....................................................................................... 4
Urgensi Tazkiah al-nafs......................................................................................... 6
Manfaat Tazkiah al-nafs........................................................................................ 7
Perbedaan Tazkiah al-nafs dengan
Thaharah........................................................ 8
Bab III :
PENUTUP............................................................................................................ 10
Kesimpulan............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bersuci dalam agama islam tidak hanya meliputi jasmani
tetapi juga rohani. Mensucikan hati dari
segala macam kotoran hati disebut Tazkiah. Seseorang dikaruniai hati yang bersih dan
suci saat dilahirkan ke dunia. Karena bebarapa faktor dan pengaruh membuat hati
seseorang menjadi kotor, seperti; pergaulan, dan lingkungan sekitar. Selain itu
bahwasannya setan selalu hadir dan membisikan keburukan pada hati manusia
seperti, iri,dengki, hasud,fitnah, kufur, tamak,dll.Oleh sebab itulah kita di
wajibkan bertaubat kepada allah dengan berbagai macam cara, antara lain; Dengan proses takhalli, Kedua, dengan melakukan proses tahalli. Selain dengan proses pembersihan dari segala
macam kotoran hati, alangkah lebih baiknya di imbang dengan menanamkan sifat-sifat terpuji ke
dalam hati kita agar dapat terbentu pribadi yang berakhlakul karimah.
Tazkiyyatun
Nafs termasuk hal terpenting yang dibawa oleh para Rasul as. Hal ini
sebagaimana yang ALLAH ingatkan dalam firman-Nya berikut ini:Ya Tuhan kami,
utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan
kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al
Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2] : 129).
Oleh karena
itu, kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya meniru apa yang di ajarkan oleh
baginda nabi besar Muhammad saw agar hidup kita menjadi lebih baik di dunia
maupun di akhirat.
B.
Rumusan
Masalah
1. Pengertian
Tazkiah al-nafs?
2. Prosedur
Tazkiah al-nafs?
3. Urgensi
Tazkiah al-nafs?
4. Manfaat
Tazkiah al-nafs?
5. Perbedaan
Tazkiah al-nafs dengan Thaharah?
C.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah memahami
masalah-masalah yang terkait dengan Tazkiah dandalilnya.
Dalam pandangan agama. Selain itu untuk menambah
wawasan, pengetahuan,tentang fenomena-fenomena nyata yang terjadi di sekitar
kita.
D.
Metode
Pembuatan Makalah
Kami membaca bahan-bahan berupa buku-buku, karya
tulis, dan penelusuran melalui internet sesuai dengan materi-materi yang
terkait yang akan kami sajikan pada
makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Tazkiah al-nafs
Secara etimologis, Tazkiyatun nafs berasal dari dua buah kata yaitu Tazkiyatun dan
An-nafs.Tazkiyah berasal dari akar kata (Zakaa Yazku-Zakaa & Zakatan) yang
berarti Nama (baca; Tumbuh) dan Zada (baca;Bertambah). Zakaa juga bisa berarti
Solaha (baca;baik)dan ia juga berarti Barokah (baca;banyak kebaikannya),
disamping itu juga berarti Thaharoh / Suci bersih. Sedang bentuk kata
Tazkiyah dari kata Zaka yang diberi tambahan huruf kaf, sehingga menjadi
Zakka-Yuzakki-Tazkiyatan yang berarti menumbuhkan, mengembangkan, memperbaiki,
membersihkan, mensucikan dan menjadikannya jadi baik serta bertambah baik.
Sedangkan menurut istilah, beberapa ulama berpendapat :Menurut Abul Qasim Husain bin Muhammad, beliau lebih populer
dikenal dengan Ragib Al-isfahani (wafat 502 H), beliau mengatakan bahwa
Tazkiyatun Nafs adalah upaya manusia untuk mensucikan jiwa dan dirinya,
sehingga ia mempunyai sifat terpuji pada dirinya di dunia tentunya dan kelak di
akhirat mendapatkan pahala dan balasan yang besar. Syeikh Sa’id Hawwa menjelaskan bahwa Taziyatun nafs adalah salah
satu tugas utama para rasul, ia merupakan tujuan yang dicapai oleh orang-orang
bertaqwa. Dan selamat atau celakanya manusia tergantung sikapnya terhadap
Tazkiyatun nafs, apakah ia concern terhadap permasalahan yang satu ini, atau
acuh tak acuh dengan hal ini
.Karena
Tazkiyatun Nafs adalah proses pembersihan jiwa dari akhbas (baca;kotoran )serta
memperbaiki jiwa, maka tazkiyatun nafs dapat dilakukan dengan berbagai bentuk
ibadah, perbuatan baik dan berbagai amalan shalih serta langkah-langkah
mujahadah.
Apabila semuanya itu dilakukan, maka akan menjadi bersih yang selanjutnya mempuyai pengaruh, dampak positif hasilnya pada prilaku, tingkah laku dan perkataan, pengaruh itu akan membekas pada lidah,mata,telinga dan anggota tubuh lainnya. Buahnya yang paling nyata adalah perlakuanya yang baik terhadap Allah dan terhadap manusia juga makhluk lain serta makluk di muka bumi ini. Adabnya kepada Allah berupa komitmen melakukan seluruh kewajibannya kepada Allah dan menjahui segala bentuk prilaku dan perbuatan yang menyebabkan murka Allah, termasuk mengorbankan harta, jiwa dan raganya berjihad dijalan Allah.(Al-Mustakhlas fii Tazkiyatul Anfus, hal. 5-6)
Apabila semuanya itu dilakukan, maka akan menjadi bersih yang selanjutnya mempuyai pengaruh, dampak positif hasilnya pada prilaku, tingkah laku dan perkataan, pengaruh itu akan membekas pada lidah,mata,telinga dan anggota tubuh lainnya. Buahnya yang paling nyata adalah perlakuanya yang baik terhadap Allah dan terhadap manusia juga makhluk lain serta makluk di muka bumi ini. Adabnya kepada Allah berupa komitmen melakukan seluruh kewajibannya kepada Allah dan menjahui segala bentuk prilaku dan perbuatan yang menyebabkan murka Allah, termasuk mengorbankan harta, jiwa dan raganya berjihad dijalan Allah.(Al-Mustakhlas fii Tazkiyatul Anfus, hal. 5-6)
Jadi Tazkiyatun nafs pada hakikatnya adalah proses pembersihan
jiwa dan hati dari berbagai dosa dan sifat-sifat tercela yang mengotorinya, dan
selanjutnya peningkatan kwalitas jiwa dan hati tersebut dengan mengembangkan
sifat-sifat terpuji yang diridhai Allah Swt, serta potensi-potensi positifnya
dengan mujahadah, ibadah dan berbagai perbuatan baik lainnya, sehingga hati dan
jiwa menjadi bersih dan baik serta berkwalitas. Yang selanjutnya menjadikannya
mempuyai sifat-sifat dan prilaku yang baik dan terpuji.
2.2. Prosedur
Tazkiah al-nafs
Tazkiyatun nafs , baik dalam artian mensucikan hati,
membersihkan diri serta prilaku dari sifart negatif atasdalam artian
meningkatkan kualitas diri yang dihiasi dengan ahlak-ahlak mulia dan terpuji
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana (wasail). Sarana tersebut
dapat disederhanakan menjadi dua bagian , yaitu :
1. Dengan proses takhalli, yang membersihkan dan membebaskan diri
dari berbagai kotoran hati dari berbagai dosa dengan bertaubat dan beristigfar.
Dan menjauhkan diri serta membebaskannya dari perbuatan dan sifat-sifat negatif
atau tercela. Dengan meninggalkan dan menajahui perbuatan tersebut seperti
bohong, khianat, dengki, fasik, nifak, takabur, ghibah , namimah, dan berbagai
sifat tercela lainnya.
2. Kedua, dengan melakukan proses tahalli, yaitu membekali,
membiasakan, dan menghiasi diri dengan berbagai perbuatan baik dan positif,
seperti peningkatan ilmu, iman, takwa, ibadah, zikir, do'a, tilawah, dan
tadabur Al-Quran. Juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan membiasakan
sifat-sifat terpuji seperti siddiq, jujur, amanah, tawadhu, kidmah dan seterusnya.
Sehingga kelak sifat-sifat tersebut menjadi kebiasaan dari ahklaknya dalam
kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, Dia
pulalah yang paling tahu tentang bagaimana cara yang paling efektif untuk
mensucikan hati manusia. Berikut ini dikemukakan beberapa sample atau contoh
tazkiyatun nafs yang diambil dari Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW :
a.
Tazkiyatun nafs dengan ilmu, baik dengan cara mempelajarinya, mengamalkannya, dan
mengajarkannya kepada orang lain.'Berilmulah (ketahuilah) bahwa tidak ada illah
kecuali Allah.
Dan mintalah ampunan terhadap dosamu.'(
QS.47:19). Dengan peningkatan ilmu
tentang ma'rifatullah akan mendorong manusia memohon ampunan atas dosanya,
kelalaian. Dan kesalahannya, dan dengan ampunan atas dosa-dosanya maka hatinya
menjadi bersih. Nabi bersabda, ' Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari
ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya
malaikat-malaikat meletakan sayap-sayapnya karena senang kepada orang yang
menuntut ilmu, dan sesungguhnya orang-orang yang berilmu akan dimohonkan
ampunan untuknya oleh penghuni langit dan bumi sampai ikan yang ada di dalam air. HR.Abu Daud dan Tirmizi'
.Perhatikan sekali lagi hadist diatas, bahwa seluruh penghuni langit dan bumi,
bahkan ikan didalam air semuanya memohonkan ampunan kepada Allah bagi orang
yang berilmu. Jadi ilmu akan mengatarkan manusia untuk mendapatkan ampunan,
yang sekaligus merupakan tazkiyah dari Allah SWT.
b.
Iman,
taqwa, siddiqul kalam, dan amal sholeh Iman,
taqwa, siddiqul kalam, dan amal sholeh merupakan sarana tazkiyah yang paling
efektif. Allah berfirman :'Hai orang-orang yang beriman, bertaqwa kepada Allah,
niscaya Allah akan memperbaiki amal-amal perbuatanmu dan mengampuni
dosa-dosamu.' ( QS.33:70)
'sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik-baik akan mengahapus kesalahan-kesalahan'
(QS.11:114)
c.
Iman
dan jihad dangan harta jiwa 'hai
orang-orang yang beriman, maukah kamu aku tunjukan perniagaan yang dapat
menyelamatkan kamu dari azab yang sangat pedih ? yaitu kamu beriman kepada
Allah dengan harta dan dirimu itulah yang lebih baik jika kamu mengetahuinya.
Niscaya Allah Akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukan kemu kedalam syurga.' (
QS.61:10). Rasulullah SAW bersabda 'keberadaan seseorang kamu di jalan Allah lebih afdhol dari pada sholatnya dirumah
selama tujuh puluh tahun. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampuni dosamu dan
memasukan kamu ke dalam surga/ berperang atau berjihad di jalan Allah. Barang
siapa yang berjihad di jalan Allah sejenak saja pasti masuk surga.'HR.Tirmizi
d.
Zakat,
infak dan shdaqoh' Ambillah sebagian sari harta mereka (zakatnya) untuk membersihkan dan mensucikan mereka dengan zakat tersebut.'
(QS.9:103)
'shadaqoh dapat menghapus dosa-dosa seperti air memadamkan api. Orang yang bertawkwa akan dijauhkan dari api neraka. Yaitu orang yang menjadi bersih.' (QS.62:16-17).
'shadaqoh dapat menghapus dosa-dosa seperti air memadamkan api. Orang yang bertawkwa akan dijauhkan dari api neraka. Yaitu orang yang menjadi bersih.' (QS.62:16-17).
e.
Taubat,
Istigfar dan do'a. 'Dan beristigfarlah kepada Rob-mu sesungguhnya Dia Maha
Pengampun. Sesungguhnya Allah membentangkan tengannya pada malam hari untuk
menerima taubat orang yang berbuat salah disiang hari. Dan dia membentangkan
tangannya disiang hari untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat salah
dimalam hari hingga matahari terbenam dari sebelah barat.' (HR.Muslim).
'Apabila hamba-hambaku bertanya tentang Aku, sesungguhnya aku dekat. Aku mengabulkan
permintaah orang-orang yang berdo'a apabila ia berdo'a kepadaku.. ' ( QS.2:186)
Rasulullah SAW bersabda, 'Rab kita azza wa jalla turun kedunia setiap malam pada sepertiga malam yang terakhir. Dia berkata, siapa yang berdo'a kepada-Ku, Aku kabulkan permintaannya, siapa yang memohon ampuna kepada-Ku, Aku ampuni Dia.' HR. Jama'ah.
Rasulullah SAW bersabda, 'Rab kita azza wa jalla turun kedunia setiap malam pada sepertiga malam yang terakhir. Dia berkata, siapa yang berdo'a kepada-Ku, Aku kabulkan permintaannya, siapa yang memohon ampuna kepada-Ku, Aku ampuni Dia.' HR. Jama'ah.
2.3. Urgensi Tazkiah
al-nafs
1.
Tazkiyyatun Nafs termasuk hal terpenting yang dibawa
oleh para Rasul as.
Hal ini sebagaimana yang ALLAH ingatkan dalam
firman-Nya berikut ini:Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari
kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta
mensucikan mereka.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2] : 129).
Di dalam beberapa ayat juga dijelaskan, antara lain
pada surat Al-Baqarah [2] ayat 151, surat Ali Imran [3] ayat 164, surat
Al-Jumu’a [62] ayat 2, dan surat An-Nazi’at [79] ayat 17 hingga 19.Tazkiyyatun
Nafsi yang dibawa oleh para Rasul ini adalah melalui:
·
Tadzkiir : Terhadap ayat-ayat ALLAH di setiap ufuk dan
dalam diri manusia, terhadap perbuatan ALLAH atas ciptaan-NYA dan terhadap
hukuman dan siksaan-NYA.
·
Ta’liim : Mempelajari Kitab dan Sunnah.
·
Tazkiyyah : Membersihkan hati dan memperbaiki
tingkah-laku.
2.
Tazkiyyatun Nafsi merupakan tujuan orang beriman.
Allah SWT berfirman:
Allah SWT berfirman:
“… di dalamnya ada orang-orang yang
cinta untuk senantiasa membersihkan dirinya …” (QS. At-Taubah [9]: 108).
Di ayat lain Allah SWT juga berfirman:
“… dan sungguh akan kami selamatkan
orang yang paling bertaqwa dari neraka, yaitu orang yang memberikan hartanya
karena ingin mensucikan dirinya.” (QS. Al-Lail [92]: 17-18).
3.
Tazkiyyatun Nafsi merupakan parameter kebahagiaan atau
kebinasaan.
Allah SWT berfirman:
Allah SWT berfirman:
“…sesungguhnya beruntunglah orang
yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
(QS. Asy-Syam [91]: 9-10).
4.
Tazkiyyatun Nafsi untuk mengenal penyakit zaman dan
cara mengobatinya.
Salah satu penyakit zaman saat ini adalah hilangnya khusyu’, cinta dunia dan takut mati (wahn). Solusinya adalah melalui tarbiyyah Islamiyyah. Dimana dalam tarbiyah tersebut diberikan tadzkiir, ta’liim dan tazkiyyah.
Salah satu penyakit zaman saat ini adalah hilangnya khusyu’, cinta dunia dan takut mati (wahn). Solusinya adalah melalui tarbiyyah Islamiyyah. Dimana dalam tarbiyah tersebut diberikan tadzkiir, ta’liim dan tazkiyyah.
4.1. Manfaat Tazkiah
al.nafs
Ø
Iman bertambah kuat, bagus, dan
kokoh. Tahan atas godaan syetan untuk menegakkan kebatilan.
Ø
Tumbuh semangat beramal shaleh di tengah
masyarakat.
Ø
Mampu menahan hawa nafsu, yang mendorong untuk menghalalkan
segala cara dan merampas hak orang lain.
Ø
Mampu
menghindarkan diri dari maksiat kepada
Alloh. Sebaliknya melaksanakan ketaatan dalam segala bentuk persoalan.
Ø
Menerima takdir Alloh dan tidak membencinya,
diawali dengan usaha terbaik.
Ø
Tidak pernah
bosan beribadah kepada Alloh.
Ber-dzikir saat bekerja, belajar dan
lain sebagainya.
Ø
Tidak pernah
jenuh menghadapi godaan syetan.
Dalam dirinya takut jatuh saat melangkah hidup, baik di tengah maupun
akhir hidupnya.
Ø
Kerjanya hanya
berusaha mencari ridho Alloh.
Kekayaan dan jabatan hanya sebagai sarana untuk mencapai rido Alloh, bukan
sebagai tujuan utama hidup.
Ø
Mudah diberi nasehat, saat
melakukan kesalahan.
Ø
Tidak pernah
berhenti berdoa, dan menyadari
atas kelemahaan diri atas-Nya.
Ø
Selalu bertaubat kepada Alloh
atas kesalahan yang dilakukan selama beramal.
Ø
Mampu
menghindari diri dari pekerjaan sia-sia.
Ø
Mengubah kejahatan dengan kebaikan.
1.1. Perbedaan
antara Tazkiah al-nafs dengan Thaharah
Thaharah
berarti bersih (nadhlafah), suci (nazahah) terbebas (khulus) dari kotoran (danas)
seperti tersebut di dalam al-qur’an:
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang
mensucikan diri. (al-Baqarah/2;222)
Menurut syara’, thaharah itu
ialah mengangkat (menghilanhkan) penghalang yang timbul dari hadast atau najis.
Tazkiah
al-nafs
|
Thaharah
|
Membersihkan kotoran hati dari
sifat-sifat tercela (kotor rohani)
|
Membersihkan kotoran dari
hadast dan najis (kotor jasmani).
|
Membersihkannya dengan ibadah
ritual seperti zikir,sholat,dan istighfar.
|
Membersihkannya dengan cara wudhu,mandi, dan tayamum.
|
Manfaatnya agar hati menjadi
bersih dan berdampak pada sikap yang berakhlakul karimah.
|
Manfaatnya untuk terbebas dari
segala macam kotoran dan najis supaya segala hubungan yang bersangkutan
dengan ibadah khusus,seperti sholat diterima.
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tazkiyatun Nafs merupakan hal yang
penting yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah
SAW, sudah sepatutnya kita teladani dan kita amalkan, Tazkiyatun nafs pada
hakikatnya adalah proses pembersihan jiwa dan hati dari berbagai dosa dan
sifat-sifat tercela yang mengotorinya dengan melakukan mamalan-amalan yang
positif.
Selanjutnya peningkatan kwalitas jiwa dan hati tersebut dengan
mengembangkan sifat-sifat terpuji yang diridhai Allah Swt, serta
potensi-potensi positifnya dengan mujahadah, ibadah dan berbagai perbuatan baik
lainnya, sehingga hati dan jiwa menjadi bersih dan baik serta berkwalitas. Yang
selanjutnya menjadikannya mempuyai sifat-sifat dan prilaku yang baik dan
terpuji. Senua hal dalam tazkiah al-nafs akan bermanfaat baik
untuk kehidupan setiap manusia, seperti, Iman bertambah kuat, bagus, dan kokoh. Tahan atas godaan syetan untuk menegakkan kebatilan dan
Tumbuh semangat beramal shaleh
di tengah masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber
buku:
·
Nasution,
Lahnuddin.1998.Fiqh 1.
Jakarta: Logos Wacana Ilmu
Sumber
website:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar