Apa Itu Pembelajaran Deep Learning ?
Pembelajaran Deep Learning di kelas 5 bukan hanya sekadar memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi lebih pada bagaimana guru mengajak mereka memahami secara mendalam suatu materi dan menghubungkannya dengan pengalaman nyata. Konsep deep learning dalam pendidikan berbeda dengan istilah deep learning di bidang teknologi kecerdasan buatan. Jika dalam dunia teknologi deep learning berbicara tentang jaringan saraf tiruan, dalam dunia pendidikan istilah ini lebih mengacu pada pembelajaran bermakna (meaningful learning) yang membuat murid mampu berpikir kritis, kreatif, serta dapat mengaitkan ilmu dengan kehidupan sehari-hari.
.png)
Pada tingkat kelas 5, pembelajaran deep learning diarahkan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Murid tidak hanya diminta menghafal konsep atau rumus, tetapi juga dilatih untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu dari pengetahuan yang diperoleh. Misalnya, dalam mata pelajaran IPA, murid tidak hanya mempelajari siklus air secara teori, tetapi juga diajak mengamati fenomena hujan di lingkungan sekitar, mencatat perubahan yang terjadi, lalu menyajikan laporan dalam bentuk gambar atau presentasi sederhana. Dengan cara ini, murid lebih memahami konsep sekaligus mampu menghubungkannya dengan realitas.
Selain itu, pembelajaran deep learning di kelas 5 menekankan pentingnya keterlibatan aktif murid. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing, sedangkan murid didorong untuk menemukan jawaban sendiri melalui diskusi, eksperimen, maupun proyek sederhana. Sebagai contoh, dalam mata pelajaran IPS, murid dapat diajak melakukan wawancara dengan orang tua atau tokoh masyarakat mengenai sejarah desa atau kebiasaan lokal, kemudian mereka menyusun cerita sejarah versi mereka sendiri. Kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan literasi, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri, keterampilan komunikasi, serta kecintaan pada budaya sendiri.
Ciri khas lain dari pembelajaran deep learning di kelas 5 adalah adanya pembelajaran lintas disiplin atau interdisipliner. Materi dari berbagai mata pelajaran dapat dipadukan untuk memperkaya wawasan murid. Misalnya, dalam proyek “Peduli Lingkungan Sekolah”, murid dapat belajar Matematika untuk menghitung luas area taman, IPA untuk mengetahui jenis tanaman yang sesuai, Bahasa Indonesia untuk menulis laporan, dan Seni Budaya untuk membuat poster kampanye menjaga kebersihan. Melalui integrasi ini, murid merasakan bahwa ilmu pengetahuan saling berkaitan dan dapat digunakan secara nyata untuk menyelesaikan masalah di sekitar mereka.
Pembelajaran deep learning juga sejalan dengan penguatan karakter murid. Setiap aktivitas belajar diarahkan untuk menanamkan nilai-nilai seperti kerja sama, tanggung jawab, kejujuran, dan kepedulian sosial. Guru tidak hanya fokus pada pencapaian kognitif, tetapi juga perkembangan sikap dan keterampilan murid. Contohnya, ketika mengerjakan proyek kelompok, murid dilatih untuk membagi tugas secara adil, mendengarkan pendapat teman, serta menghargai hasil kerja bersama. Nilai-nilai ini akan menjadi bekal penting bagi murid dalam menghadapi jenjang pendidikan berikutnya dan kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian, pembelajaran deep learning di kelas 5 merupakan proses yang utuh: mengasah pemahaman mendalam, melatih berpikir kritis, mengaitkan ilmu dengan pengalaman nyata, serta menumbuhkan karakter positif. Murid tidak hanya belajar untuk lulus ujian, tetapi untuk menguasai keterampilan hidup yang akan bermanfaat sepanjang hayat. Melalui pendekatan ini, sekolah diharapkan mampu mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka (Deep Learning) Kelas 5
Bahasa Indonesia
IPAS
Matematika
Pendidikan Pancasila
Seni Rupa
Bahasa Inggris
Perangkat pembelajaran Kelas 5 Berbasi Deep Learning Lengka. Terima Kasih atas kunjungan Bapa/Ibu Guru. Semiga Bermanfaat
Comments
Post a Comment