Senin, 04 Juni 2018

MATERI Letak Geografis dan Sejarah awal Mesir Kuno


A.    Letak Geografis dan Sejarah awal Mesir Kuno
a)      Awal Mesir Kuno
Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM, dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium. Sejarahnya mengalir melalui periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami kemunduran. Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban merdeka Mesir.
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:
·         Irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
·         Pendayagunaan  mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
·         Perkembangan sistem tulisan dan sastra;
·         Organisasi proyek kolektif;
·         Perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta Mediterania Timur; serta
·         Kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.
Pengelolaan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa sosial, politik, dan ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosok Firaun.
Pada akhir masa Paleolitik, iklim Afrika Utara menjadi semakin panas dan kering. Akibatnya, penduduk di wilayah tersebut terpaksa berpusat di sepanjang sungai Nil. Sebelumnya, semenjak manusia pemburu-pengumpul mulai tinggal di wilayah tersebut pada akhir Pleistosen Tengah (sekitar 120 ribu tahun lalu), sungai Nil telah menjadi urat nadi kehidupan Mesir. Dataran banjir Nil yang subur memberikan kesempatan bagi manusia untuk mengembangkan pertanian dan masyarakat yang terpusat dan mutakhir, yang menjadi landasan bagi sejarah peradaban manusia.

b)     Periode Pradinasti
Pada masa pra dan awal dinasti, iklim Mesir lebih subur daripada saat ini. Sebagian wilayah Mesir ditutupi oleh sabana berhutan dan dilalui oleh ungulata yang merumput. Flora dan fauna lebih produktif dan sungai Nil menopang kehidupan unggas-unggas air. Perburuan merupakan salah satu mata pencaharian utama orang Mesir. Selain itu, pada periode ini, banyak hewan yang didomestikasi.
Sungai Nil terbentang dari Pegunungan Kilimanjaro (Sudan) hingga Laut Tengah dengan panjang kira-kira 5000 km. Sungai ini merupakan hadiah bagi bangsa Mesir karena daerah di sekilingnya adalah gurun pasir yang luas, apabila terjadi hujan akan terjadi bah yang membawa lumpur-lumpur mineral. Dari lumpur inilah tanah sangat cocok untuk dijadikan lahan bercocok tanam. Keterasingan bangsa Mesir dengan kondisi geografis yang sebelah kiri dan kanan Sungai Nil adalah Gurun Nubia sangat tidak menguntungkan, namun mereka mampu bekerjasama dalam sebuah kelompok yang tangguh dan menciptakan sebuah peradaban. Di lain sisi, kondisi ini memberikan keamanan bagi bangsa Mesir dari serangan luar.

c)      Kehidupan masyarakat Mesir kuno
Setiap tahun sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer. Di sekeliling lembah sungai berupa gurun. Batas timur adalah gurun Arabia di tepi Laut Merah. Batas selatan terdapat gurun Nubia di Sudan, batas barat adalah gurun Libia. Kemudian batas utara Mesir adalah Laut Tengah.
Menurut mitos, air sungai yang mengalir terus tersebut adalah air mata Dewi Isis yang selalu sibuk menangis dan menyusuri sungai Nil untuk mencari jenazah puteranya yang gugur dalam pertempuran. Namun secara ilmiah, air tersebut berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan Kilimanjaro sebagai hulu sungai Nil.
Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut. Maka tepatlah jika Herodotus menyebutkan “Mesir adalah hadiah dari sungai Nil” (Egypt is the gift of the Nile).
Lembah sungai Nil yang subur, mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk. Air sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata. Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai oleh para tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir adalah gandum, sekoi atau jamawut dan jelai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung.
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang serta untuk menjual hasil produksi rakyat Mesir, maka dijalinlah hubungan dagang dengan Funisia, Mesopotamia dan Yunani di kawasan Laut Tengah. Sungai Nil berperan sebagai sarana transportasi perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang melintasi sungai Nil.

d)     Pola Pencaharian Masyarakat
Pola hidup bangsa Mesir sangat menggantungkan diri kepada kondisi Sungai Nil, apabila musim hujan mereka akan bercocok tanam dan apabila musim kemarau mereka akan menghindar. Kemampuan bercocok tanam ini bertahan lama sampai jumlah populasinya bertambah banyak dan mengharuskan bangsa Mesir mengembangkan sistem pengaturan air yang baik dan bias dipergunakan setiap saat. Adanya kerja sama antar individu membentuk sebuah kelompok kecil dan berkembang menjadi kelompok besar yang memerlukan sebuah aturan dalam organisasi yang teratur.

e)      Sistem Kepercayaan
Bangsa Mesir mengenal banyak dewa (politheisme), juga mengenal kepercayaan bahwa roh orang mati tidak akan meninggal. Malah mereka mengenal hewan-hewan suci yang dianggap sakral, seperti terlihat dalam beberapa lukisan dan patung hewan berkepala manusia dan manusia berkepala hewan. Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir antara lain:
a)      Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi.
b)      Dewa Ra sebagai dewa matahari.
c)      Dewa Thot sebagai dewa pengetahuan.
d)     Dewa Horus, anak Dewa Osiris.
e)      Dewa Amon sebagai dewa bulan
Sebagai penguasa kehidupan politik dan keagamaan dipegang oleh firaun, Firaun (Pharaoh) ini diistimewakan karena dianggap Dewa Horus, perantara manusia dengan dewa dan pemelihara Sungai Nil.

f)       Pemerintahan
Sepanjang Lembah Sungai Nil terbagi dalam dua wilayah yaitu Sungai Nil Hulu dan Sungai Nil Hilir, pada masing-masing daerah terbentuk kelompok yang terpisah. Kedua wilayah ini dapat dipersatukan oleh Menes dengan bentuk kerajaan dan beribukota Memphis pada tahun 3000 SM. Menes inilah yang menjadi raja Mesir Kuno.
1)      Mesir Tua
Raja-raja Mesir diberi gelar Firaun atau Pharaoh. Firaun memiliki hak yang tidak terbatas dengan tujuan memberi kedamaian dan kemakmuran bagi bangsanya. Kerajaan Mesir Tua beribukota Memphis. Pada zaman Mesir Tua, sudah dibangun makam-makam raja dalam bentuk piramid dan patung dari batu. Piramid ini dibuat oleh rakyat karena kepercayaan bahwa raja Mesir adalah titisan dewa. Raja-raja yang termasyhur pada zaman ini di antaranya Khufu, Kefre, dan Menkaure. Setelah raja-raja tersebut meninggal, kondisi keamanan di Mesir menjadi lemah, hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kepercayaan rakyat bahwa raja adalah keturunan dewa dan timbulnya kerajaan-kerajaan kecil.
2)      Mesir Pertengahan
Setelah terjadi perpecahan, Mesir kembali disatukan oleh raja Sesotris III dari Thebe. Bahkan Sesotris III mengembangkan wilayahnya dengan menguasai Nubia dan Palestina. Pada masa pemerintahan Amenemhet III terjadi penambangan emas di Gurun Sinai dan mendirikan kelompok besar istana yang dinamakan labyrinth. Setelah kematian Amenemhet III, muncul serangan dari bangsa Hykos yang berasal dari Palestina dan mereka dapat menguasai Mesir. Kedatangan bangsa Hykos memperkenalkan teknologi peralatan dari perunggu, seperti peralatan pertanian, senjata dan alat rumah tangga. Bangsa Hykos menetapkan Kota Awaris sebagai ibukota Mesir yang baru.
3)      Mesir Baru
Bangsa Mesir dapat merebut kembali kekuasaannya dari bangsa Hykos. Raja yang paling berjasa dalam perebutan kekuasaan dari bangsa Hykos adalah Firaun Ahmosis karena ia sendiri yang memimpin serangan. Kekuasaan Mesir sempat meluas ke Babylonia, Assyria, Cicillia, Cyprus pada saat kekuasaan Tutmosis II. Antara tahun 1367-1350 SM pada masa pemerintahan
Amenhotep IV atau Akhenaton dan Nefertiti mengajarkan monotheisme kepada bangsa Mesir dengan menganggap Dewa Matahari sebagai satu-satunya dewa. Akibat adanya pertentangan dengan para pendeta agama Amon, Amenhotep IV memindahkan ibukota dari Thebe ke Al Amama. Setelah Amenhotep IV meninggal, perselisihan tentang agama tidak terjadi lagi dan pendeta menunjuk Tut-Aankh-Amon atau Tutankhamon sebagai firaun dan diharuskan tunduk kepada pendeta agama Amon. Kekuasaan Mesir akhirnya selalu digantikan oleh negara lain yang menjatuhkannya. Ini terjadi sejak pemerintahan Raja Ramses III (1198-1167 SM) berakhir.
B.     Perkembangan Peradaban Mesir Kuno di Bidang IPTEK
Dalam bidang tekonologi, pengobatan, dan matematika, Mesir kuno telah mencapai standar yang relatif tinggi dan canggih pada masanya. Empirisme tradisional, sebagaimana dibuktikan oleh Papirus Edwin Smith dan Ebers (c. 1600 SM), ditemukan oleh bangsa Mesir. Bangsa Mesir kuno juga diketahui menciptakan alfabet dan sistem desimal mereka sendiri.
Salah satu peninggalan Mesir kuno yang bernilai seni tinggi. Tembikar glasir bening dan kaca
Bahkan sebelum masa keemasan di bawah kekuasaan Kerajaan Lama, bangsa Mesir kuno telah mampu mengembangkan sebuah material kilap yang dikenal sebagai tembikar glasir bening, yang dianggap sebagai bahan artifisial yang cukup berharga. Tembikar glasir bening adalah keramik yang terbuat dari silika, sedikit kapur dan soda, serta bahan pewarna, biasanya tembaga. Tembikar glasir bening digunakan untuk membuat manik-manik, ubin, arca, dan lainnya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menciptakan tembikar glasir bening, namun yang sering digunakan adalah menaruh bahan baku yang telah diolah menjadi pasta di atas tanah liat, kemudian membakarnya. Dengan teknik yang sama, bangsa Mesir kuno juga dapat memproduksi sebuah pigmen yang dikenal sebagai Egyptian Blue, yang diproduksi dengan menggabungkan silika, tembaga, kapur dan sebuah alkali seperti natron.
Bangsa mesir kuno juga mampu membuat berbagai macam objek dari kaca, namun tidak jelas apakah mereka mengembangkan teknik itu sendiri atau bukan. Tidak diketahui pula apakah mereka membuat bahan dasar kaca sendiri atau mengimpornya, untuk kemudian dilelehkan dan dibentuk, namun mereka dipastikan memiliki kemampuan teknis untuk membuat objek dan menambahkan elemen mikro untuk mengontrol warna dari kaca tersebut. Banyak warna yang dapat mereka ciptakan, termasuk di antaranya kuning, merah, hijau, biru, ungu, putih, dan transparan.

1)      Pengobatan
Permasalahan medis di Mesir kuno kebanyakan berasal dari kondisi lingkungan di sana. Hidup dan bekerja di dekat sungai Nil mengakibatkan mereka terancam penyakit seperti malaria dan parasit schistosomiasis, yang dapat mengakibatkan kerusakan hati dan dan pencernaan. Binatang berbahaya seperti buaya dan kuda nil juga menjadi ancaman. Cidera akibat pekerjaan yang sangat berat, terutama dalam bidang konstruksi dan militer, juga sering terjadi. Kerikil dan pasir di tepung (muncul akibat proses pembuatan tepung yang belum canggih) merusak gigi, sehingga menyebabkan mereka mudah terserang abses.
Tabib-tabib Mesir Kuno termasyhur dengan kemampuan pengobatan mereka dan beberapa, seperti Imhotep, tetap dikenang meskipun telah lama meninggal. Herodotus mengatakan bahwa terdapat pembagian spesialisasi yang tinggi di antara tabib-tabib Mesir; misalnya beberapa tabib hanya mengobati permasalahan pada kepala atau perut, sementara yang lain hanya mengobati masalah mata atau gigi. Pelatihan untuk tabib terletak di Per Ankh atau institusi “Rumah Kehidupan,” yang paling terkenal terletak di Per-Bastet semasa Kerajaan Baru dan di Abydos serta Saïs di Periode Akhir. Sebuah papirus medis menunjukkan bahwa bangsa Mesir memiliki pengetahuan empiris soal anatomi, luka, dan perawatannya. Luka-luka dirawat dengan cara membungkusnya dengan daging mentah, linen putih, jahitan, jaring, blok, dan kain yang dilumuri madu untuk mencegah infeksi. Mereka juga menggunakan opium untuk mengurangi rasa sakit. Bawang putih maupun merah dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan dan dipercaya dapat mengurangi gejala asma. Ahli bedah mesir mampu menjahit luka, memperbaiki tulang yang patah, dan melakukan amputasi. Mereka juga mengetahui bahwa ada beberapa luka yang sangat serius sehingga yang dapat mereka lakukan hanyalah mebuat pasien merasa nyaman menjelang ajalnya.

2)      Pembuatan kapal
Bangsa Mesir kuno telah tahu bagaimana merakit papan kayu menjadi lambung kapal sejak tahun 3000 SM. Archaeological Institute of America melaporkan bahwa beberapa kapal tertua yang pernah ditemukan berjenis kapal Abydos. Kapal-kapal yang ditemukan di Abydos ini dibuat dari papan kayu yang “dijahit” menggunakan tali pengikat. Awalnya kapal-kapal tersebut diperkirakan sebagai milik Firaun Khasekhemwy karena ditemukan dikubur bersama dan berada di dekat kamar mayat Firaun Khasekhemwy, namun penelitian menunjukkan bawa kapal-kapal itu lebih tua dari usia sang firaun, sehingga kini diperkirakan sebagai kapal milik firaun yang lebih terdahulu. Menurut profesor David O’Connor dari New York University, kapal-kapal itu kemungkinan merupakan kapal milik Firaun Aha.
Namun meskipun bangsa Mesir Kuno memiliki kemampuan untuk membuat kapal yang sangat besar dan mudah dikendalikan di atas sungai Nil, mereka tidak dikenal sebagai pelaut yang handal.

3)      Matematika
Perhitungan matematika tertua yang ditemukan berasal dari periode Naqada, yang juga menunjukkan bahwa bangsa Mesir ketika itu telah mengembangkan sistem bilangan. Nilai penting matematika bagi seorang intelektual kala itu digambarkan dalam sebuah surat fiksi dari zaman Kerajaan Baru. Pada surat itu, penulisnya mengusulkan untuk mengadakan kompetisi antara dirinya dan ilmuwan lain berkenaan masalah penghitungan sehari-hari seperti penghitungan tanah, tenaga kerja, dan padi. Teks seperti Papirus Matematika Rhind dan Papirus Matematika Moskwa menunjukkan bahwa bangsa Mesir Kuno dapat menghitung empat operasi matematika dasar — penambahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian — menggunakan pecahan, menghitung volume kubus dan piramid, serta menghitung luas kotak, segitiga, lingkaran, dan bola. Mereka memahami konsep dasar aljabar dan geometri, serta mampu memecahkan persamaan simultan. 2⁄3 dalam hieroglif D22
Notasi matematika Mesir Kuno bersifat desimal (berbasis 10) dan didasarkan pada simbol-simbol hieroglif untuk tiap nilai perpangkatan 10 (1, 10, 100, 1000, 10000, 100000, 1000000) sampai dengan sejuta. Tiap-tiap simbol ini dapat ditulis sebanyak apapun sesuai dengan bilangan yang diinginkan; sehingga untuk menuliskan bilangan delapan puluh atau delapan ratus, simbol 10 atau 100 ditulis sebanyak delapan kali.[151] Karena metode perhitungan mereka tidak dapat menghitung pecahan dengan pembilang lebih besar daripada satu, pecahan Mesir Kuno ditulis sebagai jumlah dari beberapa pecahan. Sebagai contohnya, pecahan dua per tiga (2/3) dibagi menjadi jumlah dari 1/3 + 1/15; proses ini dibantu oleh tabel nilai [pecahan] standar.Beberapa pecahan ditulis menggunakan glif khusus; nilai yang setara dengan 2/3 ditunjukkan oleh gambar di samping.
Matematikawan Mesir Kuno telah mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari teorema Pythagoras. Mereka juga dapat memperkirakan luas lingkaran dengan mengurangi satu per sembilan diameternya dan memangkatkan hasilnya:
Luas \approx \left [ \left ( \frac{8}{9} \right ) D \right ]^2 = \left ( \frac{256}{81} \right ) r^2 \approx 3.16 r^2
yang hasilnya mendekati rumus πr 2.
Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus (peredaran) bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka menghitung satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun adalah 365 hari yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang yang disebut Tahun Syamsiah (sistem Solar). Penghitungan kalender Mesir dengan sistem Solar kemudian diadopsi (diambil alih) oleh bangsa Romawi menjadi kalender Romawi dengan sistem Gregorian. Sedangkan bangsa Arab kuno mengambil alih penghitungan sistem lunar (peredaran bulan) menjadi tarik Hijriah. Seni bangunan (arsitektur)

C.    Perkembangan Peradaban Mesir Kuno di Bidang Budaya
Sebagian besar masyarakat Mesir Kuno bekerja sebagai petani. Kediaman mereka terbuat dari tanah liat yang didesain untuk menjaga udara tetap dingin di siang hari. Setiap rumah memiliki dapur dengan atap terbuka. Di dapur itu biasanya terdapat batu giling untuk menggiling tepung dan oven kecil untuk membuat roti. Tembok dicat warna putih dan beberapa juga ditutupi dengan hiasan berupa linen yang diberi warna. Lantai ditutupi dengan tikar buluh dilengkapi dengan furnitur sederhana untuk duduk dan tidur.
Bangsa Mesir Kuno sangat menghargai penampilan dan kebersihan tubuh. Sebagian besar mandi di Sungai Nil dan menggunakan sabun yang terbuat dari lemak binatang dan kapur. Laki-laki bercukur untuk menjaga kebersihan, menggunakan minyak wangi dan salep untuk mengharumkan dan menyegarkan kulit. Pakaian dibuat dengan linen sederhana yang diberi warna putih, baik wanita maupun pria di kelas yang lebih elit menggunakan wig, perhiasan, dan kosmetik. Anak-anak tidak mengenakan pakaian hingga mereka dianggap dewasa, pada usia sekitar 12 tahun, dan pada usia ini laki-laki disunat dan dicukur. Ibu bertanggung jawab menjaga anaknya, sementara sang ayah bertugas mencari nafkah.
Masakan Mesir cenderung tidak berubah selama berabad-abad; Masakan Mesir modern memiliki banyak persamaan dengan Masakan Mesir Kuno. Makanan sehari-hari biasanya mengandung roti dan bir, dengan lauk berupa sayuran seperti bawang merah dan bawang putih, serta buah-buahan berbentuk biji dan ara. Wine dan daging biasanya hanya disajikan pada perayaan tertentu, kecuali di kalangan orang kaya yang lebih sering menyantapnya. Ikan, daging, dan unggas dapat diasinkan atau dikeringkan, serta direbus atau dibakar.

1)      Adat pemakaman
Orang Mesir Kuno mempertahankan seperangkat adat pemakaman yang diyakini sebagai kebutuhan untuk menjamin keabadian setelah kematian. Berbagai kegiatan dalam adat ini adalah : proses mengawetkan tubuh melalui mumifikasi, upacara pemakaman, dan penguburan mayat bersama barang-barang yang akan digunakan oleh almarhum di akhirat. Sebelum periode Kerajaan Lama, tubuh mayat dimakamkan di dalam lubang gurun, cara ini secara alami akan mengawetkan tubuh mayat melalui proses pengeringan. Kegersangan dan kondisi gurun telah menjadi keuntungan sepanjang sejarah Mesir Kuno bagi kaum miskin yang tidak mampu mempersiapkan pemakaman sebagaimana halnya orang kaya. Orang kaya mulai menguburkan orang mati di kuburan batu, akibatnya mereka memanfaatkan mumifikasi buatan, yaitu dengan mencabut organ internal, membungkus tubuh menggunakan kain, dan meletakkan mayat ke dalam sarkofagus berupa batu empat persegi panjang atau peti kayu. Pada permulaan dinasti keempat, beberapa bagian tubuh mulai diawetkan secara terpisah dalam toples kanopik.
Anubis adalah dewa pada zaman mesir kuno yang dikaitkan dengan mumifikasi dan ritual pemakaman. Pada gambar ini ia sedang mendatangi seorang mumi.
Pada periode Kerajaan Baru, orang Mesir Kuno telah menyempurnakan seni mumifikasi. Teknik terbaik pengawetan mumi memakan waktu kurang lebih 70 hari lamanya, selama waktu tersebut secara bertahap dilakukan proses pengeluaran organ internal, pengeluaran otak melalui hidung, dan pengeringan tubuh menggunakan campuran garam yang disebut natron. Selanjutnya tubuh dibungkus menggunakan kain, pada setiap lapisan kain tersebut disisipkan jimat pelindung, mayat kemudian diletakkan pada peti mati yang disebut antropoid. Mumi periode akhir diletakkan pada laci besar cartonnage yang telah dicat. Praktik pengawetan mayat asli mulai menurun sejak zaman Ptolemeus dan Romawi, pada zaman ini masyarakat mesir kuno lebih menitikberatkan pada tampilan luar mumi.
Orang kaya Mesir dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih banyak. Tradisi penguburan barang mewah dan barang-barang sebagai bekal almarhum juga berlaku pada semua masyarakat tanpa memandang status sosial. Pada permulaan Kerajaan Baru, buku kematian ikut disertakan di kuburan, bersamaan dengan patung shabti yang dipercaya akan membantu pekerjaan mereka di akhirat. Setelah pemakaman, kerabat yang masih hidup diharapkan untuk sesekali membawa makanan ke makam dan mengucapkan doa atas nama almarhum.
Hidangan yang dimakan orang kaya di Mesir kuno biasanya mengandung banyak gula, yang mengakibatkan banyaknya penyakit periodontitis. Meskipun di dinding-dinding makam kebanyakan orang kaya digambarkan memiliki tubuh yang kurus, berat badan mumi mereka menunjukkan bahwa mereka hidup secara berlebihan. Harapan hidup orang dewasa berkisar antara 35 tahun untuk laki-laki dan 30 tahun untuk wanita.
Budaya dan monumen Mesir kuno telah menjadi peninggalan sejarah yang abadi. Pemujaan terhadap dewi Isis, sebagai contoh, menjadi populer pada masa Kekaisaran Romawi. Orang Romawi juga mengimpor bahan bangunan dari Mesir untuk mendirikan struktur dengan gaya Mesir. Sejarawan seperti Herodotus, Strabo dan Diodorus Siculus mempelajari dan menulis tentang Mesir kuno yang kemudian dipandang sebagai tempat yang penuh misteri.[157] Di Abad Pertengahan dan Renaissance, perkembangan budaya pagan Mesir mulai menurun seiring dengan berkembangnya agama Kristen dan Islam, namun ketertarikan terhadap budaya tersebut masih tersirat dalam karya-karya ilmuwan abad pertengahan, misalnya karya Dhul-Nun al-Misri dan al-Maqrizi.
Pada abad ke-17 dan 18, penjelajah dan turis Eropa membawa banyak barang antik dan menulis tentang kisah perjalanan mereka di Mesir, yang kemudian memancing terjadinya gelombang Egyptomania di Eropa. Ketertarikan tersebut mengakibatkan banyaknya kolektor Eropa yang membeli atau membawa barang-barang antik penting dari Mesir. Meskipun penjajahan kolonial Eropa terhadap mesir mengakibatkan hancurnya benda-benda bersejarah, kehadiran bangsa Eropa juga dampak positif terhadap peninggalan Mesir kuno. Napoleon, misalnya, melakukan pembelajaran pertama mengenai Egiptologi ketika ia membawa 150 ilmuwan dan seniman untuk mempelajari dan mendokumentasi sejarah alam Mesir, yang kemudian dipublikasi dalam Description de l’Ėgypte. Pada abad ke-20, pemerintah Mesir dan arkeolog mulai melakukan pengawasan terhadap kegiatan penggalian di Mesir dengan membentuk Supreme Council of Antiquities.


KOMSUMSI EKONOMI


Pengertian Konsumsi
Konsumsi bukanlah istilah asing bagi telinga kita. Konsumsi berasal dan bahasa lnggris, consumption, yang artinya memakai atau menghabiskan. Konsumsi dalam pengertian sehari-hari adalah makan dan minum. Pengertian mengurangi atau menghabiskan di sini adalah secara berangsur-angsur atau sekaligus. Barang yang Iangsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen disebut barang konsumsi, sedangkan barang yang tujuannya untuk menghasilkan barang lebih lanjut disebut barang produksi.

Pengertian konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Konsumsi dalam arti sempit adalah kegiatan menggunakan atau memakai barang untuk memenuhi kebutuhan.
2.      Konsumsi dalam arti luas adalah kegiatan menggunakan atau memakai barang baik secara berangsur-angsur atau sekaligus habis untuk memenuhi kebutuhan.
Barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan disebut barang konsumsi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
·         Barang yang wujudnya tidak habis tetapi kegunaannya habis. Contoh: isi bolpoin jika digunakan, maka wujudnya masih ada tetapi kegunaannya akan berangsur angsur habis.
·         Barang yang wujud dan kegunaannya habis bersama-sama. Contoh: air/minuman kalau digunakan (diminum), maka wujud dan kegunaannya akan habis bersama-sama.
Barang dan jasa yang dikonsumsi dapat dibedakan menjadi barang yang langsung habis dalam satu kali pakai dan barang yang dapat digunakan berkali-kali. Barang yang habis satu kali pakai jika tidak digunakan oleh seseorang, maka tidak dapat dipergunakan lagi oleh orang lain. Barang ini sifatnya tidak tahan lama atau habis dalam sekali pakai. Contohnya: makanan dan minuman.
Adapun barang yang nilai gunanya tidak habis sekaligus tetapi sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur akhirnya habis. Barang-barang yang termasuk jenis ini disebut juga barang tahan lama. Contoh: kendaraan, komputer, dan peralatan kantor. Kemampuan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut kegunaan barang (utility).
Contoh;
Barang-barang yang dipakai, misalnya: pakaian. sepatu, perhiasan, dan lain-lain. Barang-barang yang digunakan dan dimanfaatkan, misalnya: perabot rumah tangga, alat-alat dapur, alat-alat olah raga, buku, komputer, kendaraan, dan lain-lain.
Barang-barang yang dinikmati, misalnya: radio, tape recorder, televisi, VCD player, dan lain-lain. Barang-barang tersebut secara berangsur-angsur kegunaannya akan habis atau berkurang. Barang-barang yang dihabiskan nilai kegunaannya sekaligus, misalnya: makanan, minuman, buah-buahan yang dikonsumsi dan bahan bakar.

Tujuan Konsumsi
Konsumen dalam melakukan kegiatan konsumsi pasti memiliki tujuan, yaitu untuk mencapai kepuasan maksimal dari kombinasi barang dan jasa yang digunakan.

Contoh: Bu Ema seorang ibu rumah tangga membutuhkan beras, lauk-pauk, sayuran, sirup, susu, dan buah-buahan. Uang yang dimiliki hanya Rp 15.000,00. Oleh karena itu, Bu Ema harus membandingkan kombinasi-kombinasi yang tepat di antara bermacam-macam kebutuhannya sesuai dengan uang yang ia miliki (Rp 15.000,00) dan menetapkan kombinasi kebutuhan agar tercapai kepuasan maksimal.
Pola Konsumsi
Pola konsumsi seseorang ataupun keluarga tidak akan sama satu sama lainnya. Pola konsumsi adalah susunan tingkat kebutuhan suatu keluarga dalam j angka waktu tertentu yang dipenuhi dari pendapatan yang diperolehnya. Perbedaan pola konsumsi banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: tingkat pendapatan, selera atau gaya hidup, jumlah tanggungan keluarga, lingkungan sosial ekonomi dan pendidikan

Pola konsumsi seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.
·         Jumlah anggota keluarganya
·         Pendapatan
·         Jenis kelamin
·         Usia
·         Agama
·         Tingkat pendidikan
·         Lingkungan
·         Kebudayaan
·         Harga barang dan jasa
·         Gaya hidup
·         Asas Konsumsi

Asas konsumsi ada tiga macam, yaitu:
Ø  Asas seimbang: asas konsumsi yang mengandung pengertian bahwa jumlah nilai barang dan jasa yang dikonsumsi harus sama dengan jumlah pendapatan.
Ø  Asas surplus: asas konsumsi yang mengandung pengertian bahwa jumlah nilai barang dan jasa yang dikonsumsi harus lebih kecil dibandingkan dengan jumlah pendapatan. Asas ini menimbulkan kelebihan atau sisa pendapatan yang dapat ditabung untuk kebutuhan yang akan datang.
Ø  Asas defisit: asas konsumsi yang mengandung pengertian bahwa jumlah nilai barapg dan jasa yang dikonsumsi lebih besar dibandingkan dengan jumlah pendapatan. Asas ini akan menimbulkan kekurangan (defisit) yang dapat mengakibatkan timbulnya utang yang harus dilunasi pada masa yang akan dating.

Definisi dan Pengertian Tabungan Lengkap
Menurut UU no. 10 tahun 1998, pengertian tabungan adalah sebagai simpanan masyarakat yang tempo waktu penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh si penabung pada saat yang dikehendaki dan menuruti syarat-syarat tertentu yang telah diberlakukan oleh bank penyelenggara. Tetapi, alat penarikan yang dimaksud tidak bisa digantikan dengan bilyet giro, cek, dan atau alat lainnya yang memiliki persamaan dengan itu.
1.      Syarat-syarat yang dimaksud di dalam pengertian tabungan di atas adalah sebagai berikut: Penarikan tabungan hanya dapat dilakukan melalui kantor bank atau alat-alat lainnya yang disediakan untuk memenuhi keperluan tersebut dan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan bilyet giro, cek, dan berbagai surat perintah pembayaran yang mirip dengan itu.
2.      Penarikan tabungan yang dilakukan tidak boleh melebihi jumlah saldo tertentu yang menyebabkan slado tabungan menjadi lebih kecil dari saldo minimum yang ditetapkan oleh bank, kecuali penabung sudah pasti tidak akan melanjutkan tabungannya.
Sementara itu, ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi bank di dalam negeri adalah Tabungan yang sudah pasti dijamin oleh Bank Indonesia saat ini terbatas hanya pada tabungan jenis Taska dan Tabanas. Dalam brosur tentang penyelenggaraan tabungan yang disahkan oleh masing-masing bank, disarankan harus mencantumkan dengan jelas ketentuan-ketentuan mengenai masing-masing tabungan yang diselenggarakannya, termasuk tentang Taska dan Tabanas.
Pengertian tabungan yang dimaksudkan oleh bank-bank besar saat ini berbeda dengan Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional) beberapa tahun yang lalu. Produk-produk tabungan saat ini dijual oleh bank-bank yang memiliki suku bunga yang lumayan cukup tinggi sebagai refleksi yang riil terhadap persaingan ketat dalam pengumpulan dana masyarakat. Tabungan merupakan jenis sistem yang diimajinasikan seperti hutang dari bank kepada masyarakat, dalam hal ini adalah mereka yang memiliki tabungan, dikelompokkan menjadi hutang jangka pendek dalam neraca. Tidka adanya batas jangka waktu tertentu untuk tabungan dan penarikan yang dapat dilakukan kapan pun menyebabkan tabungan harus dimasukkan ke dalam golongan hutang jangka pendek. Setiap bank mempunyai jenis tabungan yang berbeda. Tata cara menabung, tata cara mengambilnya, perhitungan suku bunga, dan pemberian hadiahnya juga berbeda untuk setiap bank. Produk tabungan yang berbeda seperti ini dapat dijadikan sebagai alat promosi bagi bank yang menawarkannya. Promosi tabungan tersebut dapat disalurkan ke dalam kemudahan fasilias, bentuk suku bunga, hadiah yang menarik, dan lain sebagainya. Bank pada umumnya akan memberikan buku tabungan yang berfungsi sebagai sarana informasi dari seluruh transaksi yang dilakukan oleh si pemilik tabungan dan kartu ATM beserta nomor pribadinya (PIN). Beberapa keuntungan yang akan didapatkan dari menabung di bank antara lain:

Ø  Uang yang disimpan di dalam bank tidak akan mudah untuk dicuri dan tercecer.
Ø  Menabung di bank telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan.
Ø  Bank akan memberikan sejumlah suku bunga yang dihitung berdasarkan jumlah saldo tabungan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komsumsi
Faktor-Faktor Ekonomi
Ø  Pendapatan Rumah Tangga
Pendapatan rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi. Biasanya makin tinggi tingkat pendapatan, tingkat konsumsinya juga akan meningkat. Mengapa demikian? Karena tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi juga semakin besar. Selain itu, dengan pendapatan tinggi pola hidup masyarakat akan semakin konsumtif.
Contohnya jika pendapatan Pak Maman sangat rendah maka keluarganya hanya mampu membeli beras untuk konsumsi dengan kualitas rendah. Lauk yang digunakan pun mungkin hanya ikan asin yang murah. Sarana hiburan yang ada di rumah juga hanya televisi hitam putih saja. Tetapi jika penghasilan Pak Maman meningkat, beras yang dipilih adalah beras berkualitas nomor satu, lauk ikan asin diganti dengan daging ayam. Demikian juga, sarana hiburan televisi hitam putih disingkirkan diganti dengan televisi warna, layar datar.

Ø  Kekayaan Rumah Tangga
Yang termasuk dalam kekayaan rumah tangga adalah kekayaan riil dan kekayaan finansial. Kekayaan riil, misalnya rumah, mobil, dan tanah. Sedangkan kekayaan finansial adalah surat-surat berharga, saham, dan deposito berjangka. Kekayaan-kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi, karena menambah pendapatan.
Bunga deposito yang diterima tiap bulan dan dividen tiap tahun akan menambah pendapatan rumah tangga. Begitu pula jika rumah, tanah, dan mobil yang dimiliki tersebut disewakan. Penghasilan tersebut menjadi penghasilan nonupah (nonwages income). Tambahan penghasilan tersebut akan dipakai sebagai konsumsi. Tentunya hal ini akan meningkatkan pengeluaran konsumsi.

Ø  Tingkat Bunga
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi. Dengan tingkat bunga tinggi, kegiatan konsumsi menjadi semakin mahal. Apalagi bagi mereka yang ingin mengonsumsi dengan sistem kredit, misalnya dengan meminjam bank atau menggunakan kartu kredit. Biaya bunga untuk kredit yang tinggi menyebabkan biaya konsumsi semakin mahal. Mereka lebih baik menunda atau mengurangi konsumsi.
Selain itu, tingkat bunga yang tinggi menyebabkan masyarakat lebih merasa untung jika menyimpan uangnya di bank daripada dihabiskan untuk konsumsi. Karena sebagian uangnya disimpan di bank maka uang yang tersedia untuk konsumsi berkurang.

Ø  Perkiraan Masa Depan
Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa leluasa untuk berkonsumsi. Karena itu pengeluaran konsumsi cenderung meningkat. Tetapi sebaliknya, jika perkiraan kondisi masa depan buruk, mereka ancang-ancang untuk menekan pengeluaran konsumsi.
Faktor-faktor internal untuk memperkirakan prospek masa depan rumah tangga antara lain apakah ayah atau ibu masih tetap bekerja? Apakah karier dan gaji akan meningkat? Atau adakah anggota keluarga lain yang akan bekerja? Sedangkan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi perkiraan masa depan antara lain kondisi perekonomian dalam negeri dan kebijakan ekonomi yang dijalankan pemerintah.

Faktor-Faktor Non Ekonomi
Ø  Faktor Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relatif rendah. Misalnya walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia masih lebih besar dari Singapura. Hal ini karena jumlah penduduk Indonesia lebih besar daripada Singapura, hampir lima puluh satu kali lipat. Maka tingkat konsumsi rumah tangga Indonesia sangat besar.
Pengeluaran konsumsi suatu negara akan sangat besar bila jumlah penduduknya banyak dan pendapatan per kapita sangat tinggi. Contohnya terjadi pada negara Amerika Serikat dan Jepang. Pengeluaran konsumsi negara tersebut puluhan kali lipat besarnya daripada Indonesia. Walaupun jumlah penduduk hampir sama dengan Indonesia tetapi pendapatan per kapita Amerika Serikat jauh lebih besar.
Ø  Faktor Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk bisa dilihat dari beberapa klasifikasi antara lain usia, jenis kelamin, pendidikan, dan wilayah tinggal. Pengaruh komposisi penduduk tersebut terhadap tingkat konsumsi dapat dijelaskan sebagai berikut.
§  Makin banyak penduduk yang berusia kerja atau usia produktif, maka makin besar tingkat konsumsi. Hal ini terjadi apabila didukung oleh kesempatan kerja yang tinggi dan upah kerja yang baik. Semakin banyak penduduk yang bekerja, penghasilan masyarakat juga semakin besar.
§  Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga makin tinggi. Pada saat seseorang berpendidikan tinggi, kebutuhan hidupnya makin banyak. Orang yang berpendidikan tinggi tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi juga kebutuhan akan pergaulan dan informasi.
§  Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban), pengeluaran konsumsi juga makin tinggi. Sebab pola hidup masyarakat kota lebih konsumtif dibanding masyarakat pedesaan.
Ø  Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial budaya ternyata juga berpengaruh terhadap besarnya tingkat konsumsi dalam masyarakat. Misalnya pola kebiasaan makan, perubahan etika, dan tata nilai. Contoh nyatanya adalah berubahnya kebiasaan berbelanja dari pasar tradisional ke pasar swalayan menyebabkan konsumsi meningkat karena suasana belanja yang lebih praktis dan nyaman. Dalam kenyataannya sulit memilah faktor apa yang paling memengaruhi terjadinya perubahan konsumsi. Sebab ketiga faktor di atas saling terkait. Bisa saja dalam kelompok masyarakat berpendapatan rendah ternyata konsumsinya sangat tinggi karena pengaruh kehidupan kelompok kaya yang mereka tonton di televise

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan
Ø  Tabungan Pemerintah
Tabungan pemerintah hampir seluruhnya berasal dari kelebihankelebihan penerimaan pemerintah secara keseluruhan atas pengeluaran konsumsi pemerintah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tabungan pemerintah tidaklah terlalu besar. Hanya ada sedikit kasus di mana tabungan pemerintah terutama dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap tabungan pemerintah secara keseluruhan.
Pada umumnya peran tabungan pemerintah memang sangat kecil. Cara yang paling sering digunakan untuk memobilisasi tabungan pemerintah adalah melalui peningkatan rasio pengumpulan pajak terhadap GNP, reformasi struktur pajak, dan jika mungkin melalui peningkatan tingkat pajak yang telah ada.

Ø  Bursa Info
Menghentikan Utang Luar Negeri dengan Tabungan Pemerintah
Sudah seharusnya pemerintah mengurangi pinjaman luar negeri karena sekarang saatnya memikirkan kemandirian. Dalam arti kita harus mampu menggunakan dana-dana yang ada di masyarakat daripada harus berutang. Hanya saja ada dua masalah, yaitu dari mana dana dalam negeri dan bagaimana kalau dana dalam negeri tidak bisa menggantikan dana luar negeri.
Pinjaman luar negeri merupakan selisih dari biaya untuk membangun, dikurangi tabungan pemerintah. Karena tabungan pemerintah tidak cukup untuk membangun maka harus meminjam. Agar pinjaman luar negeri kecil, maka tabungan pemerintah harus banyak. Caranya dengan efisiensi pengeluaran rutin.
Tabungan pemerintah merupakan penerimaan pemerintah dikurangi pengeluaran rutin, maka kedua-duanya dikelola dengan baik. Pengeluaran harus efisien, sedangkan penerimaan harus dimanfaatkan. Karena selama ini, semua sumber dana penerimaan negara belum dimanfaatkan dengan baik. Contohnya masih adanya wajib pajak yang tidak membayar pajak. Dengan besarnya dana penerimaan dan efisiensinya pengeluaran rutin tidak akan memperkuat pinjaman pemerintah.
Jika tabungan pemerintah masih kurang, baru dicarikan pinjaman luar negeri. Memang bagaimanapun tidak ada satu negara pun di dunia yang bisa lepas dari pinjaman, apalagi yang masih membangun. Hanya saja komposisinya yang perlu diatur.

Ø  Tabungan Swasta Dosmetik
Di banyak negara, tabungan swasta memberikan peran besar dalam menunjang pembentukan modal. Pengumpulan tabungan swasta domestik berhasil dengan baik jika masyarakat berhasil mengurangi tingkat konsumsinya. Tabungan swasta terdiri atas dua komponen yaitu tabungan rumah tangga dan tabungan perusahaan.
Ø  Tabungan Rumah Tangga
Tabungan rumah tangga meliputi tabungan yang berasal dari upah, hasil usaha-usaha pribadi, partnership dan bentuk-bentuk bisnis nonkorporasi. Tabungan rumah tangga akan sangat rendah jika tingkat pendapatan rendah, tetapi kecenderungan berkonsumsi tetap tinggi. Sedikitnya tabungan yang dimiliki masyarakat karena tingginya tingkat belanja rumah tangga untuk konsumsi kebutuhan primer, biaya anak sekolah, dan kebutuhan lain.

Ø  Tabungan Perusahaan
Tabungan perusahaan merupakan laba yang ditahan oleh perusahaan-perusahaan setelah pendapatan bersih perusahaan dikurangi dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara masih banyak yang berskala kecil, maka tingkat tabungannya juga relatif lebih rendah.
Perusahaan yang kecil juga mengalami kesulitan menyisihkan banyak tabungan. Selain itu, perusahaan sulit menabung karena tingginya jumlah dana untuk membayar utang.

Ø  Tabungan Asing/Luar Negeri
Tabungan asing/luar negeri berasal dari dua sumber, yaitu tabungan pemerintah asing atau bantuan luar negeri dan tabungan swasta asing yang terdiri atas investasi asing terutama oleh perusahaan multinasional dan pinjaman komersial eksternal. Komponen-komponen tabungan ini penting untuk mengetahui aliran modal keluar atau investasi yang menggambarkan penggunaan tabungan. Jumlah tabungan yang tersedia di suatu negara secara sederhana merupakan jumlah tabungan pemerintah, tabungan domestik, dan tabungan asing

CONTOH SURAT REKOMENDASI PMDP


PEMERINTAHAN KAUPATEN BARRU
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
SMA NEGERI 3 BARRU
Alamat : Jl. Poros Pekkae-Soppeng Kabupaten Barru


SURAT REKOMENDASI
421.3/024/.SMA.03/2018

Yang Bertanda Tangan Di Bawah ini :
Nama                  : Drs. H. Muhammad Abidin. M.Pd
Nip                     : 1960114 1984111 1 002
Jabatan               : Kepala SMA Negeri 3 Barru

Memberikan rekomendasi bagi siswa (i) yang tertera namanya di bawah ini untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur PMDP ( Penelusuran Minat Dan Prestasi ) Poltekes Kemenkes Makassar T.A 2018/2019.
Nama                  : SRI WULANTARI
Asal Sekolah      : SMA Negeri 3 Barru
Jurusan               : IPA
Pilihan Prodi      : D.III. Keperawatan Makassar

Demikian surat rekomendasi ini di buat, untuk di pergunakan sebagaimana mestinya.



Barru, 09 Maret 2018
Kepala SMA Negeri 3 Barru




Drs. H. Muhammad Abidin. M.Pd
Nip. 1960114 1984111 1 002


MAKALAH Prinsip Persamaan


1.      Prinsip Persamaan
Hakikat sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah ingin mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, baik materil maupun spiritual atau masyarakat adil dan makmur seutuhnya dengan cara mengabdikan segala kemampuan yang dimiliki secara gotong royong dan kekeluargaan dari semua pihak demi kesejahteraan bersama. Dengan demikian, persamaan kedudukan warga negara dapat terwujud.

2.      Sikap Warga Negara di Berbagai Bidang Kehidupan
Untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan prinsip keadilan sosial, setiap warga negara dituntut untuk mengembangkan sikap dan perilaku sebagai berikut.
a)      Tenggang rasa dan tepa selira terhadap nasib sesamanya atau sikap kepedulian sosial atau kepekaan sosial terutama kepada yang menderita atau yang belum sejahtera.
b)      Hemat, cermat, dan tepat dalam memilih dan menggunakan sesuatu barang atau kekayaan alam sesuai dengan manfaat dan kebutuhannya.
c)      Disiplin untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup dan kekayaan alam
d)     Ikhlas menolong sesama, baik  keluarga, teman, dan warga masyarakat
e)      Ikut aktif dalam kegiatan gotong royong demi kesejahteraan bersama.
f)       Menghindari sikap tidak adil, pemerasan terhadap orang lain, dan perbuatan yang  merugikan kepentingan umum
g)      Menghormati hak milik orang lain
h)      Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Oleh karena itu sikap-sikap yang mengandung persamaan warga negara dapat diterapkan di bidang kehidupan, seperti keluarga, sekolah, masyarakat dan bangsa. Prinsip persamaan menurut Aristoteles dapat terbagi dalam empat asas, yaitu:
a.    Komunikatif, yaitu persamaan setiap orang tanpa melihat jasanya.
b.    Distributif, yaitu persamaan setiap orang dilihat dari jasanya
c.    Kodrat alam, yaitu persamaan yang bersumber dari alam
d.    Konvensional, yaitu persamaan yang telah diatur dalam peraturan
a)      Lingkungan keluarga
Keluarga adalah kumpulan pribadi yang bersatu dalam kehidupan bersama untuk mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, sikap dan perilaku seperti yang telah dikemukakan perlu diamalkan untuk mencapai kesejahteraan dalam keluarga, antara lain sebagai berikut:
·         Membiasakan sikap gotong-royong dalam kegiatan-kegiatan keluarga;
·         Membiasakan anggota keluarga patuh kepada ketentuan keluarga dan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
·         Membiasakan diri bersikap hemat, sederhana, serta menabung
·         Tanggap dan santun terhadap semua anggota keluarga termasuk kepada pembantu.
b)     Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan bagian dari lingkungan masyarakat. Warga sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam melaksanakan prinsip persamaan disekolah perlu dikembangkan sikap sebagai berikut:
·         Menjaga kebersihan, keutuhan sarana belajar, dan sarana umum di sekolah
·         Ikut kerja bakti dan gotong royong dalam memelihara kebersihan serta keindahan sekolah
·         Hemat dalam mempergunakan alat-alat pelajaran
c)      Lingkungan Masyarakat
Untuk mengembangkan prinsip persamaan di lingkungan masyarakat. Sebaiknya dikembangkan sikap dan perilaku sebagai berikut:
·         Ikut aktif dalam kegiatan gotong-royong bersama warga masyarakat untuk kepentingan bersama, seperti kerja bakti untuk kebersihan lingkungan, membangun rumah ibadah, dan sarana umum
·         Aktif menggalakkan kegiatan koperasi di lingkungan masyarakat atau desa
·         Menyumbang dan mengumpulkan dana sosial masyarakat untuk membantu warga yang mendapat musibah atau sakit
·         Aktif dalam memanfaatkan lahan agar produktif atau menghasilkan bagi kesejahteraan bersama
·         Ikut mengembangkan pengetahuan dan keterampilan warga masyarakat
d)     Lingkungan Bangsa dan Negara
Untuk mengembangkan prinsip persamaan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu:
·         Melaksanakan pembangunan di segala bidang bagi seluruh rakyat Indonesia
·         Melaksanakan delapan jalur pemerataan dengan adil dan jujur
·         Memajukan usaha koperasi
·         Mengabdi kepada  kepentingan negara, masyarakat, bersikap jujur, dan berwibawa serta hidup sederhana


RPP KLS 6 SEMESTER 1 & 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan          :      …………………………….. Kelas / Semester               :      VI (...