PENDIDIK HARUS TERDIDIK

Bisnis On Line Tanpa Modal

Cari Blog Ini

Rabu, 19 Desember 2012

MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI)


MODEL PEMBELAJARAN
 DIRECT  INSTRUCTION (DI)

DESKRIPSI SINGKAT     
Pengajaran langsung adalah suatu model pembelajaran yang bersifat teacher centre. Salah satu alasan penggunaan model DI karena keterbatasan alat, misalnya karena  harganya mahal, mudah pecah atau berbahaya.
          Persyaratan DI:
-          Ada alat alat yang didemonstrasikan
-          Harus mengikuti sintaks.

LANGKAH-LANGKAH MODEL DI
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
3. Membimbing siswa
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapannya.

KELEBIHAN MODEL DI
1. Bisa dilakukan secara klasikal
2. waktu yang diperlukan tidak terlalu lama
3. Tidak membutuhkan terlalu banyak alat.

KEKURANGAN MODEL DI
1. Siswa tidak dapat mendemonstrasikan / mengalami secara langsung
2. Siswa kurang aktif karena hanya sebagian siswa yang aktif mendemonstrasikan.


Contoh Rencana Pembelajaran

RENCANA PEMBELAJARAN
MODEL: DIRECT INSTRUCTION (DI)

A. IDENTITAS
Mata Pelajaran       : FISIKA
Kelas/Semester      : IX / 1
Waktu                    : 2 X 45 menit

B. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep kelistrikkan dan kemagnetan untuk memahami keterkaitannya dengan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari sehingga menyadari Maha Tingginya Ilmu dari Allah SWT.

C. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya.

D. INDIKATOR
Mengukur tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan dan tegangan jepit (tegangan terpakai).

E. MATERI POKOK DAN URAIAN MATERI
1. Sumber Arus Listrik
   Pengukuran Tegangan pada rangkaian tertutup


F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Alat:
- Catu daya                                1 buah
- Papan Rangkaian                     1 buah
- Basic meter                              1 buah
- Kabel penghubung                   4 buah
- Jembatan penghubung             5 buah
- Saklar                                       1 buah
- Lampu bohlam                         1 buah
- Pemegang lampu                      1 buah
2. Bahan:

G. STRATEGI, MODEL, PENDEKATAN DAN METODE
Strategi      : CTL (Contectual Teaching and Learning)
Model        : Direct Insrtuction (DI)
Pendekatan            : Keterampilan Proses
Metode      : Demonstrasi

H. SKENARIO KEGIATAN
Fase I         ( 5 menit)
Guru menginformasikan tujuan dan memberi motivasi
Tujuan         : Setelah mendemonstrasikan pengukuran tegangan, siswa dapat membaca     nilai tegangan pada voltmeter

Motivasi      :  Bandingkan nyala lampu yang menggunakan 1 baterai dengan yang    menggunakan 2 baterai

Fase II       ( 30 menit )
Guru atau siswa merangkai alat dan mendemonstrasikannya cara pengukuran tegangan dengan menggunakan voltmeter sesuai dengan KIS (Kerja Ilmiah Siswa)

Fase III      ( 15 menit )
Guru memberi bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan

Fase IV      ( 35 menit )
Beberapa siswa mendemonstrasikan kembali cara pengukuran tegangan atau guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan langkah-langkah dan hasil pengukuran.

Fase V       ( 5 menit )
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar