Antibiotik
Penemuan Alexander Fleming berupa antibiotik penisilin
merupakan tonggak awal perlawanan terhadap bakteri. Penggunaan antibiotik
sampai sekarang merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati
penyakit-penyakit yang disebabkan bakteri. Apabila diberikan sesuai dosis yang
diperlukan, daya kerjanya tidak hanya dapat menghentikan daya tumbuh bakteri,
melainkan juga membasminya hingga tuntas.
Antibiotik adalah segala macam bahan yang dihasilkan dan
dikeluarkan suatu mikroorganisme yang dapat menghambat atau membunuh
mikroorganisme lain. Bahannya merupakan racun spesifik yang dapat membunuh
organisme saingan tanpa merusak sel-sel hidup di sekitarnya. Masing-masing tipe
antibiotik memberikan efek yang berbeda terhadap bermacam jenis bakteri. Beberapa
antibiotik membunuh bakteri dengan menghambat kemampuannya dalam mengubah
glukosa menjadi energi, atau menghilangkan kemampuan bakteri untuk membentuk
dinding sel. Apabila hal ini terjadi, maka bakteri tersebut tidak akan dapat
berkembang biak dan kemudian mati.
bahan baku antibiotik
adalah mikroba penghasil antibiotik alami, misal mikroba penghasil antibiotik
yang potensial dari tanah Indonesia, mengingat tanah merupakan tempat yang
subur untuk pertumbuhan berbagai mikroba. Karena jumlah terbesar antibiotik (85
persen) berasal dari kelas Actinomycetes, khususnya Streptomyces, sehingga
isolasi dikhususkan untuk kelas Actinomycetes. Anti biotik dibuat dari bakteri
- bakteri yang dapat membunuh bakteri patogen tanpa efek samping terhadap tubuh
manusia, biasanya menggunakan bio material, di antaranya, tetracyclin yang
digunakan untuk infeksi, sakit gigi, dan luka. Jenis chloramphenicol digunakan
untuk penyakit tifus. Jenis griseofulfin digunakan untuk membunuh jamur serta
combantrin untuk membunuh cacing.
Ada
juga narrow spectrum,yang berguna untuk membunuh jenis bakteri secara spesifik.
Antibiotik yang tergolong narrow spectrum adalah ampicillin dan amoxycilin.
Jenis kedua ialah broad spectrum untuk membunuh semua jenis bakteri di dalam
tubuh. "Dianjurkan untuk menghindari mengonsumsi antibiotik jenis
ini," jelasnya.
Sebab,
jenis antibiotik itu juga membunuh bakteri lainnya yang sangat berguna untuk
tubuh. Antibiotik yang termasuk kategori itu adalah cephalosporin. Penyakit
yang disebabkan virus tidak dapat diberikan antibiotik. Misalnya, sakit flu
atau pilek. Sebab, antibiotik tidak dapat membunuh virus karena virus dapat
mati sendiri, asal daya tahan tubuh penderita meningkat atau membaik. Meski
begitu, dalam perkembangannya, saat ini ada antibiotik yang dikembangkan untuk
membunuh virus.
Sebagian besar bahan antibiotik
adalah produk alami. Meskipun antibiotik awal yaitu penisilin dihasilkan dari
sejenis jamur, sekira 90% dari antibiotik yang digunakan sekarang diisolasi
dari bakteri. Beberapa jenis dihasilkan dari bahan sintetis yang dibuat dengan
teknik rekayasa di laboratorium.
Selain penisilin dan turunannya, terdapat juga jenis-jenis
antibiotik lain seperti streptomisin, tetrasiklin, dan lain-lain. Jenis yang
paling banyak diresepkan dokter sekarang ini adalah jenis antibiotik
Beta-laktam. Antibiotik ini dipilih karena tingkat selektivitasnya tinggi,
mudah didapat, dengan analog sintetis yang tersedia dalam jumlah yang banyak.
Pada perkembangan selanjutnya penggunaan antibiotik ternyata
memiliki dampak negatif yang mengkhawatirkan. Penggunaan secara berlebihan yang
tidak disertai dengan ketepatan dalam pemberian resep, serta kesalahan pola
pemakaian pada penderita penyakit telah menyebabkan resistensi bakteri terhadap
antibiotik yang bersangkutan. Jika hal ini tidak segera diatasi, alih-alih
menyembuhkan penyakit, antibiotik justru membuat kuman penyakit menjadi lebih
kuat.
Pemberian antibiotik secara tidak tepat juga dapat
menyebabkan efek samping secara langsung berupa kerusakan pada organ yang bisa
menyebabkan kematian. Selain itu, bahan yang diberikan secara berlebihan juga
dapat membunuh bakteri-bakteri baik yang diperlukan tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar