Cortex, Lignum, Herba, Caulius, Tuber
A. Cortex, Lignum, Herba, Caulius, Tuber
a.
Pengertian Cortex
Bagian terluar dari tanaman berkayu,
meliputi : kulit batang, cabang, atau kulit akar sampai ke lapisan epidermis.
Saat tumbuhan sudah cukup besar umumnya zat berkhasiat terdapat dalam serat
terutama alkaloid. Cortex juga merupakan bark, kulit kayu. Berupa seluruh
jaringan di luar kambium. Dapat berasal dan akar, batang, dan cabang
Contoh : Kina
(Chinae cortex), Kayu Manis (Cinnamoni cortex), Secang (Caesalpinia sappan L),
Pulai (Alstonia scholaris L.R.Br), Kemuning (Murraya paniculata [L.] Jack.)
1) Secang (Caesalpinia sappan
a)
Kegunaanya
Kayu secang mempunyai berbagai macam
khasiat antara lain: sebagai pewarna pada bahan anyaman, kue, minuman atau
sebagai tinta. Karena Kayu secang apabila direbus akan memberikan warna merah
gading muda. Selain khasiat tersebut di atas, kayu secang juga berkhasiat untuk
obat berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang dapat diobati adalah :
Diare, disentri, TBC, luka dalam, sifilis, darah kotor, berak darah, memar
berdarah, malaria, tetanus, tumor, radang selaput lender mata.
b)
Cara pengolahanya
Kayu. Kulitnya dibuang,
dipotong-potong lalu dikeringkan.Untuk pemakaian luar kayu direbus, airnya
untuk mencuci luka, luka berdarah atau dipakai untuk merambang mata yang
meradang.
2) Kayu Manis (Cinnamoni cortex)
c)
Kegunana kayu manis: Rasa kulit kayu pedas, sedikit manis,
bersufat hangat, dan wangi. Berkhasiat untuk menghilangkan dingin untuk
menghangatkan lambung,meluruhkan kentut (karminatif), meluruhkan keringat
(diaforetik), antirematik, meningkatkan nafsu makan (stomakik), dan meredakan
nyeri (analgesik). Kulit kayu manis digunakan untuk pengobatan :
a)
Nyeri lambung karena dingin, tidak nafsu makan
(anoreksia)
b)
Sakit perut, diare, muntah-muntah
c)
Sariawan
d)
Rematik sendi kronis, sakit pinggang (lumbago)
e)
Asma, masuk angin, batuk
f)
Kadar lemak darah tinggi (hipertensi).
Ø
Cara Pengolahan
Rebus 6-10 g kulit kayu atau giling halus menjadi
serbuk, lalu seduh sebanyak 1,5-3 g. Untuk pemakaian luar, giling kulit kayu
menjadi serbuk, camour dengan arak, dan balurkan ketempat yang sakit, seperti
bengkak karena terbentur. Bisa juga dengan menaburkan serbuk kering pada tempat
sakit, seperti radang kulit, bisul, dan luka berdarah.
3) Pulai (Alstonia scholaris L.R.Br)
a)
Kegunaa pulai : kulit kayu rasanya pahit, tidak berbau.
Berkhasiat peluruh dahak, peluruh haid, stomakik, antipiretik, pereda kejang,
menurunkan kadar gula darah (hipoglikemik), tonik, dan antiseptik. Pada kuda,
kulit kayu pulai digunakan sebagai obat cacing. Daun pulai dapat mempercepat
pemasakan bisul dan berguna sebagai pelancar ASI. Kulit kayu dapat mengatasi: Demam,
malaria, limpa membesar, batuk berdahak, diare, disentri, kurang nafsu makan,
perut kembung, sakit perut, kolik, kencing manis (diabetes mellitus), tekanan
darah tinggi (Hipertensi), wasir, anemia, gangguan haid, dan rematik akut. Morfologi
Tumbuhan tanaman berbentuk pohon, tinggi 20-25 m. Batang lurus, diameternya
mencapai 60 cm, berkayu, percabangan menggarpu. Kulit batang rapuh, rasanya
sangat pahit, bergetah putih. Daun tunggal, tersusun melingkar 4-9 helai,
bertangkai yang panjangnya 7,5-15 mm, berbentuk lonjong sampai bulat telur
sungsang, permukaan atas licin, permukaan bawah buram, tepi rata, pertulangan
menyirip, panjang 10-23 cm, lebar 3-7,5 cm, warna hijau. Perbungaan majemuk
tersusun dalam malai yang bergagang panjang, keluar dari ujung tangkai. Bunga
wangi berwarna hijau terang sampai putih kekuningan, berambut halus yang rapat.
Buah berupa buah bumbung berbentuk pita yang panjangnya 20-50 cm, menggantung.
Biji kecil, panjang 1,5-2 cm, berambut pada bagian tepinya dan berjambul pada
ujungnya.
b)
Cara pengolahanya
Kulit kayu dan daun. Kulit kayu
dikeringkan dengan cara dijemur atau pemanasan Kulit kayu sebanyak 1-3 g
direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, getahnya diteteskan untuk
mematangkan bisul, tertusuk duri dan radang kulit. Air rebusan kulit batang
pulai digunakan untuk mencuci luka, radang kulit bernanah, borok atau sebagai
obat kumur pada sakit gigi.
4) Kemuning (Murraya paniculata [L.] Jack.)
Kemuning bersifat pedas, pahit,
hangat, masuk meridian jantung, hati, dan paru. Berkhasiat sebagai pemati rasa
(anastesia), penenang (sedatif), antiradang, anti-rematik, anti-tiroid,
penghilang bengkak, pelancar peredaran darah, dan penghalus kulit.
a)
Daun dan ranting berguna untuk mengatasi :
Ø
Radang buah zakar (orchitis), radang saluran
nafas (bronkitis);
Ø
Infeksi saluran kencing, kencing nanah;
Ø
Keputihan;
Ø
Datang haid tidak teratur;
Ø
Lemak tubuh berlebihan;
Ø
Pelangsing tubuh;
Ø
Nyeri pada tulang (ulkus), sakit gigi;
Ø
Kulit kasar.
b)
Akar berguna untuk mengatasi:
Ø
Memar akibat benturan atau terpukul, nyeri
rematik, keseleo;
Ø
Digigit serangga dan ular berbisa, bisul,
eczema, koreng;
Ø
Epidemic encephalitis.
Ø
Kulit batang berguna untuk mengatasi :
·
Sakit gigi;
·
Nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput
lender (ulkus).
Morfologi Tumbuhan Kemuning biasa
tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan
tanaman pagar. Kemuning dapat ditemukan sampai ketinggian ±400 m dpl. Variasi
morfologi besar sekali. Yang biasanya memagari pekarangan, biasanya jenis daun
yang berdaun kecil dan lebat.
Semak atau pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3-8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8-12 mm, masih muda hijauseteh tua merah mengkilap, berbiji dua.
Semak atau pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3-8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8-12 mm, masih muda hijauseteh tua merah mengkilap, berbiji dua.
c)
Cara pengolahanya :
Akar dan daun kering sebanyak 9-15
gram atau daun segar sebanyak 30-60 gram, direbus atau direndam arak, lalu
minum. Untuk pemakaian luar, daun segar dipipis lalu diletakkan pada tempat
yang sakit, atau direbus, airnya untuk dicuci.
5) Delima (Punica granatum L)
a)
Sewaktu panen buah dikumpulkan. Bijinya dikeluaarkan,
lalu kulitnya dijemur sampai kering. Sebelum digunakan, dapat disimpan dalam
wadah tertutup baik. Kulit buah rasanya asam, pahit, sifatnya hangat, astrigen,
beracun (toksik). Berkhasiat menghentikan pendarahan (hemostatis), peluruh
cacing usus (vermifuga), antidiare dan antivirus. Kulit buah dan bunganya
merupakan astrigen kuat. Rebusan keduanya bisa menghentikan pendarahan. Kulit
kayu dan kulit akar mempunyai bau lemah dan rasa asam. Berkhasiat sebagai
peluruh dahak, vermifuga, pencahar dan astrigen usus. Daunnya berkhasiat untuk
peluruh haid. Daging buah (daging pembungkus biji) berkhasiat penyejuk, peluruh
kentut. Biji sifatnya sejuk, tidak beracun, berkhasiat pereda demam,
antitoksik, melumas paru dan meredakan batuk. Kulit akar dan kulit kayu
digunakan untuk:
Ø
Cacingan terutama cacing pita (taeniasis)
Ø
Batuk dan
Ø
Diare
Morfologi tumbuhan Berupa perdu atau
pohon kecil dengan tinggi 2-5 m. batang berkayu, ranting persegi, percabangan
banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, coklat ketika masih muda dan hijau
kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok.
Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip, ujung tumpul,
tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan mengilap, panjang 1-9cm, lebar
0,5-2,5cm, warna kulitnya beragam, seperti hijau keunguan, putih, coklat
kemerahan, atau ungu kehitaman. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat
panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan, warnanya
merah, merah jambu, atau putih.
b)
Cara pengolahanya : Bagian tanaman yang digunakan
sebagai obat adalah kulit kayu, kulit akar, kulit buah, daun, biji dan
bunganya. Kulit akar dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Kulit buah
dapat digunakan segar atau setelah dikeringkan. Untuk obat yang diminum, rebus
kulit akar atau kulit kayu yang telah dikeringkan (7g). rebus kulit buah
(10-15g). Makan buahnya (1 buah) atau dibuat jus. Bisa dicampur dengan jus
wortel. Untuk pemakaian luar, rebus kulit buah atau kulit akar, lalu gunakan
airnya setelah dingin untuk kumur-kumur (gargle) pada radang gusi, sakit
tenggorokan, luka tersiram air panas, infeksi jamur di kaki, atau disempprotkan
ke liang kemaluan (vagina) pada keputihan. Gunakan jus buah delima untuk
berkumur pada sariwan, radang gusi, gigi berlubang, atau sebagai obat kompres
pada wasir ayang sedang meradang.
b. Pengertian
lignum
lignum adalah bagian kayu dan batang
Guajucum officinalne L. Suku Zygohyllaceae. Jaringan dari akar maupun batang
yang berada di sebelah dalam kambium. Kayu diambil dari batang atau cabang,
kelupas kuliltnya dan potong-potong kecil. Lignum : wood, kayu. Secara botani
adalah bagian xilem yang berkayu. Namun sering keliru, misalnya Quassiae Iignum
juga mengandung kulit batang yang tebal, walaupun hanya sebagian kecil.
Contoh: Sandalwood
(Santali albi lignum), Sappan Lignum/ Kayu Secang,Santali Lignum/ Kayu Cendana ,Guaiaci
Resina, Sasafras Lignum, Quassiae Lignum, glikosida
1) Guaci lignum
Guaci lignum adalah bagian kayu dan
batang Guajucum officinalne L. Suku Zygohyllaceae.
a)
Kegunaan : larutan alkohoiisnya digunakan untuk
regensia seperti untuk mendeteksi noda darah,glikosida-glikosida dan
enzim-enzim oksidase.
b)
Cara pengolahnya
1.
Batang katu dilubangi secara longitudinal dan di panasi
dalam posisi miring, sehingga kalau resin mencair dapat mengalr keluar.
2.
Potongan-potongan kayu dipanasi dengan air mendidih
yang dibubuhi garam atau air laut. Resin yang dapat meleleh pada 85 – 950 C
akan mengapung di permukaan dan di kumpulkan.
3.
Potongan-potongan kayu di ekstraksi dengan alcohol dan
ekstraknya diendapkan dengan menambahkannya dalam air, endapan dikumpulkan dan
di keringkan.
2)
Santali
Lignum
a) Tumbuhan
berupa pohon, tinggi antara 12 dan 15 meter. Kulit berkayu kasar, berwarna
kelabu. Daun mudah gugur. Tumbuh di tanah yang panas dan SANTALI LIGNUM kering, di tanah yang banyak kapurnya.
b) Kegunaan/Khasiat
: Antipiretik, analgesik, karminatif, stomakik danSantali Lignum diuRetika.
3)
Sappan Lignum
a)
Perdu
atau pohon kecil, tinggi 5-10 m, batang dan percabangannya berduri tempel yang
bentuknya bengkok dan letaknya tersebar, batang bulat, warnanya hijau
kecoklatan. Daun majemuk menyirip ganda, panjang 25-40 cm, jumlah anak daun
10-20 pasang yang letaknya berhadapan. Anak daun tidak bertangkai, bentuknya
lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi rata dan hampir sejajar, panjang
10-25 mm, lebar 3-11 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berbentuk
malai, keluar dari ujung tangkai dengan panjang 10-40 cm, mahkota bentuk
tabung, warnanya kuning. Buahnya buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 SAPPAN
LIGNUM cm, ujung seperti paruh berisi 3-4 biji, bila masak warnanya hitam. Biji
bulat memanjang, panjang 15-18 mm, lebar 8-1 1 mm, tebal 5-7 mm, warnanya kuning
kecoklatan.
b)
Cara
pengolahannya: Irisan-iRisan kecil atau seRutan- seRutan kayu.
c)
Khasiat/kegunaan
Sappan Lignum AstRingensia Diare, disentri, batuk darah (TBC), luka dalam,
sifilis, darah kotor,Muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah;
Malaria, tetanus, tumor, radang selaput lendir mata.
c.
Pengertian Herba
Herba atau Herbal ialah tanaman yang
bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Hampir seluruh bagian dari
tanaman dapat dimanfaatkan sebagai herba seperti daun, buah, batang dan akar.
Pada saat ini sebutan herba ditujukan kepada tanaman yang mengandung satu atau
lebih bahan aktif yang dapat digunakan untuk pengobatan atau terapeutik.
1)
Andrographidis Herba (sambiloto)
Herba sambiloto adalah bagian di atas
tanah tanaman Andrographis paniculata Nees. Suku Achanthaceae. Isi : asam
kersih, dammar logam alkali. Kegunaan : sebagai diuretk dan antipiretik.
2)
Hirtae Herba (Patikan kebo)
Patikan kebo adalah seluruh batang,
daun, bunga, buah Euphorbia hirta L. suku Euphorbiaceae.
Isi : Dammar dan alkaloid. Kegunaan :
sebagai obat batuk.
3)
Euphorbia Herba
Euphorbia herba simpleks yang terdiri
dari seluruh bagian tanaman yang di keringkan dari tanaman Euphorbia pilufera L
suku Euphorbiaceae. Isi : Resin-resin, alkaloid (0,1%),glikosida, kaoutcheur,tannin
dan gom. Kegunaan : sebagai antiasmetika.
4)
Kunyit = Curcuma Longa
Kandungan senyawa : Minyak Atsiri,
Curcumin, turmeron & Zingiberen yg berfgs sbg anti-bakteri, anti-oksidan
& anti-inflamasi (anti-radang). Selain sbg penurun panas, campuran ini jg
dpt meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yg digunakan adl : rimpangnya,
(warnanya pranye)
5)
Pegagan = Centella Asiatica L. = Daun Kaki Kuda
Tumguh liar dipadang rumput, tepi
selokan, sawah atau ditanam sbg penutup tanah, sbg tanaman sayur, merayap
menutupi tanah, daun warna hijau berbentuk spt kipas ginjal. Hidup ditanah yg
agak lembab, cukup sinar matahari atau agak terlindung. Dapat ditemukan
didataran rendah sampai daerah dgn ketinggian 2.5 m. Kandungan senyawa
Triterpenoid, saponin, Hydrocotyline & Vellarine.. Kandungan Kimia :
Asam Asiatat, B-Karioneta, B-Kariofilen, B-Elemena, B-Farnesen, B-Sitosterol, Brahminosida, Asam Brahmat, Brahmosida, Asam Sentelat, Asam Sentolat, Asam Elaiodat, Iso-Tankunisida. Manfaat : utk penurun panas, re-vitalisasi tubuh & pembuluh darah, memperkuat struktur jaringan tubuh, radang hati disertai kuning.
Pegagan bersifat menyejukkan/mendinginkan, menambah tenaga & menimbulkan selera makan. Digunakan u memperlancar aliran darah ke otak (makanan otak), shg tajam berfikir & meningkatkan saraf memory otak.
Asam Asiatat, B-Karioneta, B-Kariofilen, B-Elemena, B-Farnesen, B-Sitosterol, Brahminosida, Asam Brahmat, Brahmosida, Asam Sentelat, Asam Sentolat, Asam Elaiodat, Iso-Tankunisida. Manfaat : utk penurun panas, re-vitalisasi tubuh & pembuluh darah, memperkuat struktur jaringan tubuh, radang hati disertai kuning.
Pegagan bersifat menyejukkan/mendinginkan, menambah tenaga & menimbulkan selera makan. Digunakan u memperlancar aliran darah ke otak (makanan otak), shg tajam berfikir & meningkatkan saraf memory otak.
6)
Temulawak = Curcuma Xanthorhiza Roxb
Tumguh liar dihutan jati & padang
alang2, biasa terdpt ditempat terbuka yg terkena sinar matahari & tumbuh
didataran rendah sampai dataran tinggi. Hasil maximal baiknya ditanam pd
ketinggian 200-600 m . Penampilan mirip temu putih, hanya warna bunga &
rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda,
sdgkan temu-putih berwarna putih dgn tepi merah. Rimpang temulawak berwarna
jingga kecoklatan, sdgkan rimpang bagian dalam temu-putih berwarna kuning muda.
Temulawak memiliki zat aktif :
Germacrene, Xanthor-rhizol, Alpha-Betha-Curcumena, dll. Manfaat : Sbg
anti-inflamasi (anti-radang), anti-biotik, meningkatkan produksi & sekresi
empedu, segarkan badan. Sejak dulu digunakan sbg : obat penurun panas,
merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung
& pegal2. Kegunaan : Menurunkan kolesterol, panas badan, sakit kuning,
radang ginjal, radang kronis, kandung empedu, mencegah peny. Hati,
menghilangkan rasa nyeri, menyegarkan badan, perut kembung, sembelit, diare,
mengurangi rasa nyeri sendi, pegal linu, rematik, menambah ASI, memulihkan
kesehatan stl melahirkan, haid tdk lancer, wasir, tonikum & anti-bakteri.
7)
Bawang Putih = Garlic = Allium Sativum
Terbuat dari bawang-putih pilihan menjadi
serbuk kering bawang-putih. Khasiat: Menurunkan kadar lemak darah shg
mengurangi resiko peny jantung, menurunkan hypertensi, meningkatkan daya tahan
tubuh, menormalkan sirkulasi & kolesterol darah, menormalkan penglihatan
rabun dekat, memperbaiki sys pencernaan, mengurangi gejala rematik, atasi
kesemutan, de-toxifikasi racun & efektif sbg anti-biotik, anti-bakteri,
anti-jamur & keputihan. Kontra : Tdk dianjurkan untuk darah rendah &
pasien alergi terhadap bawang putih & tukak lambung. Side efek : gangguan
lambung. Kolesterol : Salah satu jenis lemak yg dibuat di hati & ditemukan
pada makanan hewani. Kolesterol diperlukan oleh fungsi tubuh yg penting untuk :
Membangun dinding sel, lindungi jaringan saraf, membuat hormone. Bila kelebihan
kolesterol akan berdampak negative.
8)
Meniran = Phyllanthus Ninuri L.
Tinggi tanaman hingga 1 m, tumbuh
liar, daun berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap. Seluruh
bagian tanaman ini dpt digunakan. Kandungan senyawa : Lignan, Flavonoid,
Alkaloid, Triterpenoid, Tanin, Vitamin-C, dll. Manfaat : Menurunkan panas &
meningkatkan daya tahan tubuh.
9)
Lidah-Buaya = Aloe-Vera L.
Tumbuh liar ditempat berudara panas
tapi sering ditanam di pot & pekarangan rumah sbg tanaman hias. Kandungan
kimia : Aloin, Barbaloin, Aloe-Emolin, Aleonin, Aloesin. Kegunaan : Anti-biotik,
penghilang rasa sakit, merangsang pertumbuhan sel baru pd kulit, cacingan,
susah buang air kecil, sembelit, batuk, diabetes, radang tenggorokan, menurunkan
kolesterol.
10) Celery
= daun Seledri = Apium Graviolen L. Yang digunakan : daun & batangnya. Daun
& batang seledri paling byk simpan kandungan aktif yg berkhasiat. Akar
seledri dihindari karma terdapat racun. Khasiat : Ringankan gejala hypertensi
ringan, normalkan kadar asam urat dlm darah, me(-)i rasa sakit pd sendi akibat
asam-urat, lancarkan sirkulasi darah, turunkan tekanan darah, normalkan gula
darah, jaga kesehatan jantung, tulang, sendi & atasi infeksi saluran
kencing & menetralisir efek degeneratif & radikal bebas. Kandungan
Kimia : glikosida, Apiin, Isoquersetin, Umbilliferon, Mannite, Inosite,
Asparagin, Glutamin, Cholin, Linamaros, Pro-vitamin A, Vit-B, Vit-C. pada daun
: Minyak Atsiri, protein, Kalsium, garam fosfat. Tidak disarankan : Penderita
darah rendah
11) Kumis-Kucing
= Orthosiphon Aristatus O.
Khasiat daun : Meluruhkan batu
urin/batu-ginjal, menurunkan kadar gula darah, rematik, anti-radang &
melancarkan air seni. Kandungan Kimia : Senyawa Kalium, glukosida, minyak
atsiri, sapotonin, ortosifonida & flavon (sinansetin, cupatorin,
scutellarein, tetra-metil eter, salvigenin, rhamnazin). Kandungan Saponin &
Tannin pd daun bisa jg mengobati keputihan. Kandungan ortosifonin & garam
Kalium (terutama pd daunnya) adl: komponen utama yg membantu larutnya asam
urat, fosfat & oksalat dlm tubuh manusia (terutama dlm kandung kemih,
empedu maupun ginjal) shg dpt cegah endapan batu ginjal.
d.
Pengertian Caulis
Caulis Batang merupakan bagian
tubuhtumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta kedudukan batang
bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Contoh:
Tegak Lurus (erectus) contoh : Pepaya (Carica papaya), Menggantung
(dependens, pendulus,contoh : Jenis anggrek (Orchidaceae, Berbaring (humifusus) contoh : Semangka
(Citrullus vulgaris, Menjalar/merayap (repens) contoh : Ubi jalar
(Ipomea batatas, Serong ke atas/condong (ascendens) contoh :
Kacang tanah (Arachis hypogaea, Mengangguk (nutans) contoh :
Bunga matahari (Helianthus annuus, Membelit ke kiri (sinistrorsum
volubis) contoh : Kembang telang (Clitoria ternatea), Membelit ke
kanan (dextrorsum volubilis) contoh : Gadung (Dioscorea hispida, Cabang
pembelit (sulur dahan) contoh : Anggur (Vitis vinifera, Tangkai pembelit contoh : Kapri (Pisum
sativum), Kait contoh : Gambir (Uncaria gambir).
1)
Tumbuhan
liar di hutan, ladang atau ditanam dihalaman dekat pagar. Biasa ditanam sebagai
tumbuhan obat. Menyukai tempat panas, termasuk perdu, memanjat, tinggi batang
sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat rasanya
pahit. Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung atau agak budar
telur berujung lancip, panjang 7 – 12 TINOSPORAE CAULIS cm, lebar 5 - 10 cm.
Bunga kecil, warna hijau muda, berbentuk tandan semu. Diperbanyak dengan stek.
Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi:
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil) Sub Kelas: Magnoliidae Ordo: RanunculalesAndawali Famili:
Menispermaceae Genus: Tinospora Spesies: Tinospora crispa (L.) Hook F. Bau lemah dan Rasa sangat pahit., Bagian yang
digunakan : Batang dan kulit batang., Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.,HeaRtleaf moonseed. Berkhasiat utama/Kandungan/Isi:
Alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin,
harsa, berberin dan palmatin.
2)
Xanthozylum caulis
Simplisia terdiri dari kulit batang
yang dikeringkan dari tanaman Xanthoxylum mericanumi Miller atau Xanthoxylum
clavaherculis L. Suku Rutaceae. Isi : dua jenis resin yang satu pahit tajannn,
yang lain kristal dan pahit. Minyak menguap, alkoholoidal yang pahit yang
menyerupai berberin dan suatu senyawa fenol xanthoxilin. Kegunaan :
diaforetika,anthirheumatika,stimulansia dan sialagoga.
e.
Pengertian Cormus
Subang (Cormus) yaitu batang pendek
yang tebal dan membengkak yang berada didalam tanah. Ruas dan buku masih jelas
terlihat. Cormus (Umbi batang) Umbi batang yangmembengkak danmemadat sertamengandung
cadangan makanan.Pada dasar cormus terdapat lubang tempat tumbuhnya akar, sedangkan
dibagian atas(ujungnya) teRdapat tunas atau mata. Nama Latin Tanaman Asal
Colchicum autumnale Nama Umum Daun umbi colchici Keluarga LiliaceaeColchici
CoRmus. Umbi segar berwarna coklat diluaR dan kuning di dalam mengandung pati..
PemeRian Tidak beRbau, Rasa pahit dan beRgetiR.. Bagian yang digunakan Daum
UmbiColchicum autumnale Penyimpanan Dalam wadah teRtutup baik. Contoh Gladiolus
dandavensis.
Zat berkhasiat utama Alkaloida tidak kuRang daRi 0,25% dan kolkisina Khasiat/Kegunaan AntiReumatik, Daun Umbi Kolkiksi
Zat berkhasiat utama Alkaloida tidak kuRang daRi 0,25% dan kolkisina Khasiat/Kegunaan AntiReumatik, Daun Umbi Kolkiksi
f.
Pengertian Tuber
Umbi batang (Tuber),yaitu batang
dibawah permukaan tanah yang juga menebal,namun tidak berdaun sisik,permukaan
seringkali tampak licin,buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas.karena
tidak adanya sisa daun,seringkali dinamakan umbi telanjang (tuber nodus). Umbi
akar (tuberous root) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar.
1)
Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi
akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan. pagar sebagai tanaman
obat atau karena umbinya dapat dimakan. merupakan tanaman merayap atau membelit
yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya
agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata,
ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan
berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng
berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam
tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta
gembur, beratnya dapatMERREMERIAE TUBERA mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit
umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering
warnanya menjadi coklat. Kegunaan/ khasiat merremeriae tubera ekspektoRansia
Anti septik Mulut.
2)
Mirabilis tubera pangkal daun membulat, ujung
meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, mempunyai tangkai daun yang
panjangnya 6 mm - 6 cm. Bunganya berbentuk terompet, dengan banyak macam warna,
antara lain: merah, putih, jingga, kuning, kombinasi/belang- belang. Mekar di
waktu sore hari dan kuncup kembali pada pagi hari menjelang fajar. Buahnya
keras, warna hitam, berbentuk telur, dapat mirabilis tubera dibuat bedak. Kulit
umbinya berwarna coklat kehitaman, bentuk bulat memanjang, panjang 7 cm - 9 cm
dengan diameter 2 cm - 5 cm, isi umbi berwarna putih. Tidak berbau, manis, rasa
netral sejuk,. Bagian yang digunakan Umbi batang akaR Penyimpanan Dalam wadah
tertutup baik Umbi bunga. Zat berkhasiat utama/kandungan /isi Umbi mengandung
betaxanthins. Buah mengandung zat tepung, lemak (4,3%), zat asam lemak (24,4%),
zat asam minyak (46,9%). Kegunaan/khasiat mirabilis jalapa antidiabetes
reumatik keputihan.
3)
Meuremiae tuber (Bidara upas)
Bidara upas terdiri dari
irisan0irisan umbi Merremia mimosa hai fillius. Suku convolvulaceae. Umbi berbentuk
serupa kerucut warna coklat tua, banyak akar-akar serabut. Panjang 4 – 10 cm.
Isi : Dammar, zat pahit dan pati. Kegunaan : sebagai ekspektoransia, antiseptic
(obat kumur).
g.
Cara penyimpanan Tanaman Obat
1)
Sortasi basah.
Tahap ini perlu dilakukan karena bahan baku simplisia harus
benar dan murni, artinya berasal dari tanaman yang merupakan bahan baku
simplisia yang dimaksud, bukan dari tanaman lain. Dalam kaitannya dengan ini,
perlu dilakukan pemisahan dan pembuangan bahan organik asing atau tumbuhan atau
bagian tumbuhan lain yang terikut. Bahan baku simplisia juga harus bersih,
artinya tidak boleh tercampur dengan tanah, kerikil, atau pengotor lainnya
(misalnya serangga atau bagiannya).
2)
Pencucian.
Pencucian seyogyanya jangan menggunakan air sungai, karena
cemarannya berat. Sebaiknya digunakan air dari mata air, sumur, atau air ledeng
(PAM). Setelah dicuci ditiriskan agar kelebihan air cucian mengalir. Ke dalam
air untuk mencuci dapat dilarutkan kalium permanganat seperdelapan ribu, hal
ini dilakukan untuk menekan angka kuman dan dilakukan untuk pencucian rimpang.
3)
Perajangan.
Banyak simplisia yang memerlukan perajangan agar proses
pengeringan berlangsung lebih cepat. Perajangan dapat dilakukan “manual” atau
dengan mesin perajang singkong dengan ketebalan yang sesuai. Apabila terlalu
tebal maka proses pengeringan akan terlalu lama dan kemungkinan dapat membusuk
atau berjamur. Perajangan yang terlalu tipis akan berakibat rusaknya kandungan
kimia karena oksidasi atau reduksi. Alat perajang atau pisau yang digunakan
sebaiknya bukan dan besi (misalnya “stainless steel” eteu baja nirkarat).
4)
Pengeringan.
Pengeringan merupakan proses pengawetan simplisia sehingga
simplisia tahan lama dalam penyimpanan. Selain itu pengeringan akan menghindari
teruainya kandungan kimia karena pengaruh enzim. Pengeringan yang cukup akan
mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kapang (jamur). Jamur Aspergilus flavus
akan menghasilkan aflatoksin yang sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker
hati, senyawa ini sangat ditakuti oleh konsumen dari Barat. Menurut persyaratan
obat tradisional tertera bahwa Angka khamir atau kapang tidak Iebih dari 104.
Mikroba patogen harus negatif dan kandungan aflatoksin tidak lebih dari 30
bagian per juta (bpj). Tandanya simplisia sudah kering adalah mudah meremah
bila diremas atau mudah patah. Menurut persyaratan obat tradisional pengeringan
dilakukan sampai kadar air tidak lebih dari 10%. Cara penetapan kadar air
dilakukan menurut yang tertera dalam Materia Medika Indonesia atau Farmakope
Indonesia. Pengeringan sebaiknya jangan di bawah sinar matahari langsung,
melainkan dengan almari pengering yang dilengkapi dengan kipas penyedot udara
sehingga terjadi sirkulasi yang baik. Bila terpaksa dilakukan pengeringan di
bawah sinar matahari maka perlu ditutup dengan kain hitam untuk menghindari
terurainya kandungan kimia dan debu. Agar proses pengeringan berlangsung lebih
singkat bahan harus dibuat rata dan tidak bertumpuk. Ditekankan di sini bahwa
cara pengeringan diupayakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak kandungan
aktifnya.
5)
Sortasi kering.
Simplisia
yang telah kering tersebut masih sekali lagi dilakukan sortasi untuk memisahkan
kotoran, bahan organik asing, dan simplisia yang rusak karena sebagai akibat
proses sebelumnya.
6)
Pengepakan dan penyimpanan
Bahan
pengepak harus sesuai dengan simplisia yang dipak. Misalnya simplisia yang
mengandung minyak atsiri jangan dipak dalam
wadah plastik, karena plastik akan menyerap bau bahan tersebut. Bahan pengepak
yang baik adalah karung goni atau karung plastik. Simplisia yang ditempatkan
dalam karung goni atau karung plastik praktis cara penyimpanannya, yaitu dengan
ditumpuk.
Selain itu, cara menghendelnya juga mudah serta cukup
menjamin dan melindungi simplisia di dalamnya. Pengepak lainnya digunakan
menurut keperluannya. Pengepak yang dibuat dari aluminium atau kaleng dan seng
mudah melapuk, sehingga perlu dilapisi dengan plastik atau malam atau yang
sejenis dengan itu. Penyimpanan harus teratur, rapi, untuk mencegah resiko
tercemar atau saling mencemari satu sama lain, serta untuk memudahkan
pengambilan, pemeriksaan, dan pemeliharaannya. Simplisia yang disimpan harus
diberi label yang mencantumkan identitas, kondisi, jumlah, mutu, dan cara
penyimpanannya. Adapun tempat atau gudang penyimpanan harus memenuhi syarat
antara lain harus bersih, tentutup, sirkulasi udara baik, tidak lembab,
penerangan cukup bila diperlukan, sinar matahari tidak boleh leluasa masuk ke
dalam gudang, konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga serangga atau tikus
tidak dapat Ieluasa masuk, tidak mudah kebanjiran serta terdapat alas dari kayu
yang baik (hati-hati karena balok kayu sangat disukai rayap) atau bahan lain
untuk meletakkan simplisia yang sudah dipak tadi. Pengeluaran simplisia yang
disimpan harus dilaksanakan dengan cara mendahulukan bahan yang disimpan Iebih
awal. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan adalah sebagai berikut
:
Ø Gudang harus
terpisah dari tem-pat penyimpanan bahan lainnya ataupun penyimpanan alat dan
dipelihara dengan baik.
Ø Ventilasi udara
cukup baik dan bebas dari kebocoran atau ke-mungkinan masuk air hujan.
Ø Suhu gudang
tidak melebihi 300C.
Ø Kelembabab udara
sebaiknya di-usahakan serendah mungkin (650 C) untuk mencegah
terjadinya penyerapan air. Kelembaban udara yang tinggi dapat memacu
pertumbuhan mikroorganisme se-hingga menurunkan mutu bahan baik dalam bentuk
segar maupun kering.
Ø Masuknya sinar
matahari lang-sung menyinari simplisia harus dicegah.
Ø Masuknya hewan,
baik serangga maupun tikus yang sering me-makan simplisia yang disimpan harus
dicegah.
h. Budidava
Tanaman Obat
·
Budidava
tanaman obat. Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara cara budidaya
(cultivation) tanaman obat dan tanaman hortikultura dan pertanian Iainnya.
Beberapa faedah dari budidaya tanaman obat dari pada pengumpulan dari tumbuhan
liar. Kondisi tanah, keteduhan, kelembaban, penyakit tanaman dapat diawasi.
Pemanenan lebih menjamin keseragaman tahap perkembangan dan tumbuh bersama pada
Iuas tanah yang terbatas. Hal ini memudahkan penanganan bahan pada tahap
penanganan pasca panen. Pengeringan harus dilakukan secepatnya dan efisien,
sehingga kandungan aktif farmakologik tidak berubah. Semua faktor tersebut akan
menjamin dihasilkannya simplisia yang berkualitas tinggi serta seragam.
·
Faedah
lain dalam budidaya tanaman obat adalah bahwa ekstraksi kandungan senyawa yang
diinginkan dapat terkait dengan budidaya, misalnya produksi minyak atsiri.
Akhirnya, budidaya dapat digabung dengan pemuliaan tanaman, akan diperoleh
tanaman yang mengandung kandungan senyawa bioaktif yang dikehendaki lebih
tinggi.
·
Beberapa
faktor yang berpengaruh terhadap kandungan bioaktif dalam tumbuhan. Perlu diketahui
kandungan kimia aktif setiap jenis atau bagian tumbuhan agar diperoleh tanaman
budidaya dengan hasil panenan yang terbaik. Ada dua faktor yang terkait, yaitu
faktor ekstrinsik (iklim dan tanah) serta faktor intrinsik (gen - pembawa sifat
keturunan).
·
Iklim.
Suhu, curah hujan, jam kena cahaya, dan tinggi tanah merupakan faktor iklim
yang sangat penting untuk perkembangan tumbuhan. Pada umumnya tumbuhan tidak
tahan terhadap perubahan iklim yang mendadak, tetapi sangat cocok dengan iklim
yang sesuai pada waktu tumbuhan itu ditemukan tumbuh subur. Ada beberapa
perkecualian, misalnya tanaman opium (Papaver somniferum) tumbuh pada iklim
sedang atau subtropis (misalnya di negara-negara Mediteran, Balkan, Turki).
Akan tetapi, juga dapat tumbuh di daerah Skandinavia dengan jumlah dan jenis
alkaloid yang sama. Contoh lain, tanaman Cinchona succirubra dapat tumbuh baik
pada tanah dengan ketinggian 1000-3000 m, tetapi juga dapat tumbuh pada
ketinggian Iebih rendah namun kandungan alkaloidnya jauh lebih rendah.
·
Pengaruh
iklim terhadap tumbuhan dapat dipelajari dalam phytotron, yaitu suatu ruangan
khusus (technical advance greenhouse) yang dapat diatur berbagai macam faktor
iklim yang berpengaruh.
·
Tanah.
Sifat tanah secara fisikawi dan kimiawi menunjukkan variasi yang besar. Tanah
adalah campuran partikel mineral, terbentuk dari kikisan batu, dan komponen
organik, humus, terbentuk dari pembusukan tumbuhan dan hewan. Tanah yang gembur
atau subur mengandung 1,5 – 5 % humus, yang kurus kurang dari 0,5%. Kapasitas
pengikatan air dari tanah, sangat penting bagi tanaman, tergantung dari ukuran
partikel komponen tanah. Tanah terdiri dari utamanya partikel halus (2-20 µm)
disebut Iempung/tanah liat (clay). Pasir (sand) terdiri partikel yang lebih
besar (20 µm-2 mm), dan kenikil (gravel) atau butiran kasar (2-20 mm). Campuran
juga ada misalnya tanah jenis sandy cla. Tanah liat (clay) memiliki kapasitas
mengikat air besar, yaitu sampai 40% volum dan permeabilitas udara rendah,
sedangkan tanah berpasir (sandy soil) mudah mengering dan permeabilitas udara
tinggi. Tinggi-rendah pH tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan
tumbuhan, hal ini sangat tergantung atas kandungan alkali. Tanah yang kaya
humus dan kandungan alkali nendah, maka tanah itu bersifat asam, sedangkan
kandungan alkali tinggi mengakibatkan pH tinggi. Berbagai sifat tanah mirip
dengan berbagai faktor iklim dan tumbuhan akan menyesuaikan untuk tumbuh pada
tipe tanah berbeda. Akan tetapi, kebanyakan tumbuhan akan tumbuh dengan baik
pada tanah yang netral, kaya humus, dan komposisi tanah terdiri dari partikel
halus dan hebih kasar, sehingga terjadi kombinasi yang baik antara kemampuan
mengikat air dan permeabilitas udara. Garam nutritif, yaitu garam yang diserap
oleh tumbuhan, mungkin akan ikut hilang dari lahan tersebut pada waktu
pemanenan. Penggantian garam nutritif yang hilang ini harus diganti dengan
pemupukan dengan pupuk NPK (Nitrogen, Fosfat, Kalium), yaitu garam yang
diperlukan dalam jumlah besar. Ada sejumlah besar unsur mikro yang diperlukan
dalam jumlah sedikit. Pemupukan Farmyard sangat bagus untuk dilakukan karena
selain garam nutritif juga mengandung humus serta mikroorganisma yang
diperlukan. Akan tetapi pemupukan dengan pupuk hijau sering sukar dilakukan
karena tidak tersedia dalam jumlah yang mencukupi, jadi perlu dilengkapi dengan
pupuk anorganik. Pemupukan yang tepat harus didahului dengan analisis tanah,
yang menunjukkan kandungan nutrien mutakhir dalam tanah.
·
Pengairan,
pemberentasan gulma, dan hama penyakit. Untuk berkembang baik tumbuhan
memerlukan air yang cukup. Apabila curah hujan rendah maka tanah pertanian
perlu diairi, dengan cara lewat pematang atau langsung disirami. Ketersediaan
air yang baik dan cukup merupakan kunci keberhasilan budidaya tanaman obat.
Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang tetap pada tanaman obat.Utamanya pada
permulaan perkembangan tanaman, gulma tumbuh lebih cepat daripada tanamannya
dan dapat mendominasi lahan tersebut bila tidak diberantas. Apabila herbisida
tidak tersedia maka penyiangan (pemberantasan gulma) dilakukan secara manual.
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penda-ngiran dan beayanya cukup tinggi.
Serangan hama, misalnya serangga akan menyerang baik bagian tanaman di atas
maupun di dalam tanah, sedangkan cacing dan nematoda akan menyerang di bagian
tanaman di dalam tanah. Kapang dan virus juga dapat menyerang tanaman. Dengan
bahan kimia dapat diberantas pengganggu tersebut walaupun tidak semua. Yang
perlu diperhatikan adalah residu pestisida yang tidak boleh ada dalam bagian
tanaman yang dipanen. Pemberantasan serangga secara biologi lebih diutamakan,
karena tidak meninggalkan residu. Misalnya dengan menggunakan predator
(pemangsa hama).
·
Propagasi
tanaman dengan biji. Tanaman dapat diperbanyak dengan biji atau secara
vegetatif. Biji dapat tumbuh setelah periode istirahat (period of rest), yang
sesuai dengan waktu buah masak dan perkecambahan. Kadang-kadang untuk
mematahkan dormancy perlu diperlakukan istimewa, misalnya dengan membiarkan
pada suhu rendah, ini dilakukan untuk biji tanaman yang tumbuh di daerah
dingin. Biji dapat ditanam langsung di lahan pertanian atau disemaikan dahulu
dipersemaian. Kecepatan perkecambahan menurun tergantung dari lama penyimpanan.
·
Propagasi
tanaman secara vegetatif. Reproduksi secara vegetatif dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Perbanyakan dapat dilakukan dengan menggunakan bulbus atau akar
tinggal (stolon atau rhizoma), stek ranting atau batang atau daun. (sosor bebek
atau Kalanchu pinnata)., Bila perlu dilakukan pada nampan atau lahan pembibitan
atau ditanam pada polibag.
Herba sambiloto adalah bagian di atas tanah tanaman Andrographis paniculata Nees. Suku Achanthaceae.
Isi : asam kersih, dammar logam alkali.
Kegunaan : sebagai diuretk dan antipiretik.
· Sindorae fructus (separantu)
Separantu adalah buah Sindora sumantrana Miquel. Suku Leguminosee.
Isi : Minyak lemak, pati, zat penyamak, gom,dan dammar.
Kegunaan : sebagai astrigensia.
· Hirtae Herba (Patikan kebo)
Patikan kebo adalah seluruh batang, daun, bunga, buah Euphorbia hirta L. suku Euphorbiaceae.
Isi : Dammar dan alkaloid.
Kegunaan : sebagai obat batuk.
· Euphorbia Herba
Euphorbia herba adalah simpleks yang terdiri dari seluruh bagian tanaman yang di keringkan dari tanaman Euphorbia pilufera L suku Euphorbiaceae.
Isi : Resin-resin, alkaloid (0,1%),glikosida, kaoutcheur,tannin dan gom.
Kegunaan : sebagai antiasmetika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar