Agama dan politik
Diskursus
agama dan politik di Barat kurang mendapatkan perhatian karena karena kedudukan
agama dan negara sudah jelas. Teori yang lahir dari kajian agama adalah teori
sekuler.
Teori sekuler melihat agama
sebagai prilaku yang mencari makna dalam kehidupannya. Mengapa mencari makna ?
karena menurut kodratnya,manusia membutuhkan mkana tersebut. Kebutuhan ini
bersumber dari pengalaman, imajinasi, simbol, dan bersifat pengisahan, bukan
proporsional. Teori sekuler berpendapat bahwa imajinasi keagamaanlah yang akan
meramalkan prilaku, bukan proporsi religius.
Hal ini berlainan dengan
negara-negara yang mayoritas penduduk beragama Islam. Kaitan antara
agama(Islam) dan Politik (negara) selalu menjadi bahan perbincangan yang
menarik. Kendati demikian peranan agama dalam kehidupan masyarakat barat tidak
dapat diaabikan sama sekali. Selama industrialisasi berlangsung, peranan agama
diprtanyakan. Berdasarkan penelitian Weber yang sangat terkenal, ditemukan
adanya kaitan erat antara ajaran protestan Calvinisme dengan Kapitalisme.
Demikian pulah peranan agama dalam masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat.
Di Amerika Latin, timbul Teologi Pembebasan yang berusaha mengangkat agama
katolik dalam pembebasan masyarakat dari lingkungan kemiskinan dan keterbelakangan.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Bella tentang masyarakat Jepang.1
Agama
diperlakukan sebagai sistem keyakinan, sistem makna yang muncul dan terwujud
dalam kehidupan sosial, melalui interaksi yang responsif terhadap
situasi-situasi yang dihadapi oleh para penganutnya.2
Agama
membantu mendorong terciptanya persetujuan mengenai isi dan kewajiban-kewajiban
sosial dengan memberikan nilai-nilai yang berfungsi menyalurkan sikap-sikap
para anggota masyarakat dan menetapkan isi kewajiban-kewajiban sosial mereka.
Agama dapat membantu menciptakan sistem-sistem nilai sosial yang tepadu dan
utuh.3
Menurut Amien Rais munculnya sekulrisme di Eropa
bersamaan dengan renaissance dan reformasi yang mengakibatkan ambruknya
institusi gereja dan negara. Tesis pokok sekularisme dan sekularisasi adalah
bahwa mekarnya modenisasi dan perkembangan politik membuat agama kehilangan
daya tarik dan pengaruhnya atas manusia modern. Dalam perkembangannya,
sekularisme memiliki dua varian: (1) sekularisme moderat; agama sebagai
urusan-urusan pribadi sehingga tidak dapat mencampuri urusan publik; dan (2)
sekularisme radikal, memusuhi agama yang dipandang sebagai perintang kemajuan,
seperti dalam komunisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar