Manusia
yang beruntung memiliki kriteria
Manusia yang beruntung
memiliki empat kriteria; sabar, melipatgandakan kesabaran, murabathah (tetap
siap siaga), dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (QS Ali Imran [3]:
200). Menurut mufassirin, makna murabathahdalam ayat tersebut adalah menjaga
benteng dari serangan musuh untuk melindungi umat.
Ketika umat Islam di
suatu negeri tidak menghadapi serangan bersenjata, tetapi serangan pemikiran
maka konotasi murabathah adalah menjaga benteng untuk melindungi umat Islam
dalam semua aspek kehidupan, seperti akidah, ekonomi, dan politik.
Para dai yang berusaha
membentengi akidah umat adalah murabith (penjaga benteng). Demikian juga para guru,
pendidik yang membina kader Muslim, politisi, dan ekonom yang membela ekonomi
umat, termasuk dalam penjaga benteng.
Kita sekarang sangat
membutuhkan penjaga benteng yang melindungi akidah, ekonomi, budaya, dan
seluruh bidang kehidupan Muslim.
Rasulullah memberikan
berbagai keutamaan murabathah ini. Pertama, siap siaga sehari lebih baik dari
dunia dan isinya. (HR Bukhari). Kedua, siap siaga sehari semalam lebih baik
dari puasa dan qiyam sebulan penuh pada bulan Ramadhan.
Abu Darda’
meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Siap siaga
satu bulan lebih baik dari puasa satu tahun. Barang siapa meninggal dalam
keadaan siaga di jalan Allah, akan aman dari fitnah kiamat dan dia mendapatkan
rezekinya dari surga dan terus ditulis amal seorang penjaga benteng sampai
dibangkitkan hari kiamat.” (HR Thabrani)
Ketiga, semua amalan
seseorang terputus saat mati kecuali murabith. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda, “Setiap mayit dipungkasi amalnya kecuali murabith di jalan
Allah. Amalnya ditumbuhkan sampai hari kiamat dan akan aman dari fitnah kubur.”
(HR Abu Daud, Turmudzi, dan Al Hakim).
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Empat kelompok yang amalnya tetap mengalir setelah
meninggalnya: penjaga benteng fi sabilillah, perbuatan seseorang yang diamalkan
orang lain, seseorang yang sedekahnya masih tetap bermanfaat, dan seorang yang
meninggalkan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Ahmad dari Abu Umamah).
Keempat, penjaga
benteng di jalan Allah bila meninggal akan dibangkitkan dalam keadaan aman dari
fitnah hari kiamat. “Menjaga benteng satu hari di jalan Allah lebih baik dari
puasa dan qiyam selama Ramadhan, barang siapa yang meninggal saat menjaga
benteng maka pahala amalnya terus ditulis (sampai kiamat), dan diberi balasan
rezekinya di surga dan aman dari fitnah kubur (pertanyaan Munkar dan Nakir).”
(HR Muslim).
Kelima, penjaga benteng
bila meninggal akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai syahid. (HR Ibnu
Majah dari Abu Hurairah).
Keenam, penjaga benteng
fi sabilillah akan mendapatkan pahala dari orang-orang yang hidup setelahnya.
Ketujuh, menjaga
benteng satu hari di jalan Allah lebih baik dari seribu hari dari derajat
amalan lainnya. (HR Turmudzi, Nasai dan Ibnu Abi Syaibah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar