PENDIDIKAN PADA MASA VOC
Badan Tertinggi VOC
1617
Heeren XVII
Bagian timur Indonesia
(Ambon) Batavia Penyebaran agama protestan atas
agama
Pusat administrasi VOC
katolik
yang telah mengakar pada masyarakat
1630 1636
1607 1632 1645 Sekolah
pertama Tiga sekolah
Sekolah
pertama 16 sekolah 33 sekolah
1.300 guru
·
1643 bahasa Belanda diterapkan dalam bahasa pengantar
·
1780
penerapan bahasa Belanda lebih ditekankan
·
1786
dihapuskan dengan alasan sulit dimengerti
·
Pelajaran
yang diajarkan adalah membaca, menulis, berhitung,
menyanyi, dan pelajaran agama.
PENDIDIKAN PADA ABAD XIX
·
Pertengahan
abad XVIII, VOC dibubarkan karena perdagangan mengalami kerugian demi kerugian
yang dibarengi peralihan kekuasaan atas
Hindia Belanda terhadap VOC untuk wilayah nusantara.
·
1808,
Daendels menginstruksikan regen-regen Jawa di bagian utara dan timur untuk
mendirikan sekolah atas biaya sendiri.
·
1817
didirikan sekolah untuk anak Belanda.
·
1848
untuk pertama kali dalam sejarah kolonial yaitu memberikan uang 25.000 Golden
untuk pembangunan sekolah bagi anak pribumi.
·
Dengan
alasan kurang biaya dalam hal pembangunan sekolah, maka pada tahun 1849 hanya 2
sekolah yang dibangun. Dengan catatan mempersiapakan pegawai dari orang
pribumi, dan yang berhak mengenyam pendidikan adalah anak pribumi dari kalangan
menengah ke atas.
Sekolah Guru
1852 1856 1862 1866
Solo Bandung & Problinggo Bukittinggi Tanah Batu
·
Bahasa
Belanda tidak digunakan sebelum tahun 1869 (sekolah khusus di Ambon)
dengan alasan jika pribumi mengetahui bahasa Belanda, akan mengancam
kepentingan Belanda khususnya kepentingan ekonomi.
·
Pelajaran
yang diajarkan pada sekolah meliputi geografi, biologi, geometri, berhitung,
pengetahuan alam, pertanian, dan ilmu mengukur tanah.
·
Berbeda
dengan pendidikan pada masa VOC, pada abad ini pendidikan agama tidak lagi
diajarkan, melainkan ilmu-ilmu terapan yang diprioritaskan.
·
Alasan
ilmu terapan yang diprioritaskan:
1.
Ilmu
ini langsung dapat diterapkan dalam kehidupan
2.
Lulusan
yang dihasilkan dapat memperlancar misi pemarintahan Hindia Belanda di
Indonesia, khususnya di bidang ekonomi.
1892
Reorganisasi
sistem pendidikan
Kelas satu dengan pelajaran bahasa
Belanda Kelas dua tanpa bahasa Belanda
·
1893
semua pelajaran dihapuskan kecuali pada kelas satu.
·
Menurut
Sartono Kartodirdjo pendidikan pada abad XIX menunjukan kecenderungan yang
ditentukan oleh politik pendidikan khususnya dan politik kebudayaan pada umumnya:
1.
Pengajaran
bersifat netral dan sesuai dengan aliran liberalisme yang dianut, pengajaran
tidak didasarkan pada aliran agama sehingga pelajaran agama tidak diberikan.
2.
Keengganan
untuk memasukkan pelajaran bahasa Belanda dalam kurikulum pendidikan. Politik
bahasa yang ditempuh lebih memperhatikan unsure keudayaan dan kesukarelaan.
3.
Pendirian
sekolah lebih mengarah pada pemenuhan kebutuhan praktis yang berhubungan dengan
berbagai bidang pekerjaan.
4.
Terdapat
gagasan yang kuat bahwa sekolah pribumi lebih berakar pada lingkungan
kebudayaan, sehingga bahasa pengantar harus bahasa Daerah.
·
Hingga
abad XX, jumlah keseluruhan sekolah
mencapai 1.501 sekolah.
·
Kesempatan
memperoleh pendidikan ala barat bagi kalangan pribumi lebih terbuka pada saat
diberlakukannya rezim kolonial baru (Politik Etis; 1901) yang diusulkan oleh
pejabat peradilan Belanda, Van Deventer yang diresmikan oleh pidato ratu
Wilhelmina di depan masyarakat Belanda.
PENDIDIKAN
DEFENISI PENDIDIKAN
---->PENDIDIKAN DALAM ARTI LUAS ----->Pendidikan adalah hidup
(life is aducation) maksudnya adalah segala pengalaman hidup (belajar) dalam
berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positip
bagi pertumbuhan dan perkembangan individu.
---->Pengalaman belajar dapat berlangsung dalam segala lingkungan
dan sepanjang hayat.Pendidikan adalah segala sesuatu dalam kehidupan yang
mempengaruhi pembentukan berpikir,dan ertindak individu.Pendidikan merupakan
merupakan proses tanpa akhir.
---->PENDIDIKAN DALAM ARTI SEMPIIT : Pendidikan dalam prakteknya
identik dengan persekolahan (scholling) yaitu : pengajaran Formal dibawah
kondisi-kondisi terkontrol.Pedidikan adalah sekolah (pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan Formal.
ASPEK yang dipertimbangka dalam Pendidikan
- Penyadaran
- Pencerahan
- Pemberdayaan
- Perubahan perilaku
Defenisi pendidikan secara umum
Menurut kamus besar
bahasa Indonesia (1991:232) pendidikan berasal dari kata didik ,lalu diberikan
kata Awalan kata me sehingga menjadi mendidik yang artinya : memelihara dan
member latihan.dalam memelihara dan member latihan diperlukan adanya
ajaran,tuntunan dan pimpinan mengenai ahklak dan kecerdasan pemikiran.
JHON DEWEY pendidikan
adalah suatu proses makna pengalaman.
Hasil diskusi dengan
Almarhum Prof. Hasaruddin Manra.M.ed
Pendidikan
menghasilkan orang yang terdidik
1.berpengetahuan
2.sikap--->adalah
hasil belajar(tingkah laku seseorang),kesiapan untuk bertindak.
3.Keterampilan
Pengetahuan biasa
----->mencium bau
Mengajar mendidik dan
mengajar tidak mendidik. Mengajar mendidik harus sesuai dengan Norma kesusilaan
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar