RAKYAT MENANGIS, KAUM INTELEKTUAL TERTIDUR
“Tangan petani yang berlumpur, tangan nelayan yang kusut, aku jabat dalam tanganku, tangan mereka penuh pergulatan tangan-tangan yang menghasilkan tanganku yang gamang tidak memecahkan persoalan”.
Sejarah mereka berjuang demi menghidupi sekian banyak manusia yang ada dimuka bumi ini, lalu mengapa lahan dimana tempat mereka menghidupi harus tergurus, tempat dimana mereka bersandar, meneriakkan suara-suara perlawanan itu, pun mualai terkikis akibat dogma-dogma dan seruan-seruan moral, sehingga mereka terjebak dalam pusaran ideology pragmatis, massa tertidur dari ruang kesadarannya bahkan jauh apa yang diharapkan para pendahulu kita. Banyak darah yang bertetesan demi membebaskan rakyat dari penindasan. Tidak ada sedikitpun penghormatan dan rasa terimah kasih yang pernah kita berikan kepada mereka. Eksploitasi, ketidakadilan, pengangguran dimana-mana, namun kita hanya acuh tak acuh melihat semua itu seakan berpura-pura larut dalam kesedihan yang romantis. Allah swt dalam al-Qur’an surat ke-61 ( as-shaff/barisan ) ayat 1-4 menjelaskan kepada kita: “ segala yang ada dilangit dan yang ada dibumi telah bertasbih kepada allah. Dan dialah maha perkasa dan bijaksana. Hai orang yang beriman, kenapa kamu berkata saja tentang kebaikan, tetapi tidak berbuat ? amat besar kemurkaan disisi allah, kalau kamu hanya berkata tentang kebaikan tanpa memperbuatnya, sesungguhnya allah mmenyayangi orang-orang yang berjihad dijalannya dalam barisan teratur, seolah-olah mereka bagaikan bangunan yang yang tersusun rapat.”
Membahas problem diindonesia tidak akan ada pernah habisnya.Bahkan terkadang keluhan mendahului perubahan, mengeluh hal yang manusiawi tapi itu hanyalah buah kelelahan jiwa “ suara rakyat adalah suara tuhan.” Itulah mengapa kita samapai detik ini masih tetap melawan dan revolusi, melawan mereka yang kufur terhadap tuhan dengan menindas sesama manusia, berlaku sombong dan merusak bumi. Petualangan politik, berprilaku yang irasional dan kekanak-kanakan. Allah berfirman dalam QS Al Qashash ayat 77: “Carilah dari apa yang dianugerahkan Allah kepadamu kehidupan akherat, namun jangan sekali-kali melalaikan kehidupan di dunia ini. Berbuat ihsan kepada sesama sebagaimana Allah senantiasa berbuat baik kepadamu. Dan jangan sekali-kali berbuat kerusakan di muka bumi ini, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang suka berbuat kerusakan.” sudah takdir pemuda membangunkan negri ini yang telah tertidur sekian abad lamanya. “ dimana ada hidup disitulah ada pergerakan, dimana ada penindasan disitu ada perlawanan, tiap-tiap pergerakan mesti membawa korban, tiap-tiap korban mesti membawa kebaikan, tertindas atau tak tertindas pergerakan akan tetap ada dan itulah tragisnya nasib para penindas”. revolusi adalah praxis perjuangan, yang disertai refleksi dan tindakan. Praktek, kerja, amal penentu sesungguhnya bagi diri kita dihadapan tuhan.
Sejarah perpecahan yang diperkuda oleh politik devide et impera colonial belanda menarik pendahulu kita kelembah penjajahan. Jangan sampai kemudian hal serupa mendarah daging didalam kubu pergerakan. Refleksi masalah harus ditanamkan dalam ritme dialektika gerakan sehingga benar-benar menjadi stimulan bagi stabilnya semangat gerakan, pergerakan memang melelahkan terkadang hasilnyapun tak dirasakan.” hanya tinggal dua kemungkinan dalam cita-cita pergerakan maju atau hilang untuk selamanya, itulah esensi dari pergerakan”.
Makassar, 13 maret 2011
Referensi dari berbagai sumber
Pemuda Asmi
DENGAN ADANYA DOKUMENTASI INI KIRANYA DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI BAHAN PROSESI PEMBELAJARAN
BalasHapus