STATUS MASALAH KESULITAN BELAJAR
A. Latar belakang
Masalah anak yang lamban belajar, banyak peneliti yang pernah mencoba menyelesaikan masalah dalam proses pembelajaran anak, kesulitan demi kesulitan mencoba untuk dipecahkan, akan tetapi bukan hanya satu problem yang coba dipecahkan. pada dasarnya semua anak pernah mengalami masalah dalam proses pembelajarannya. Penulis melakukan penilitian di-SD INPRES PERUMNAS I. Kec . Tamalate. Dimana ada salah satu anak yang memang lamban dalam proses pembelajarannya, setelah meneleti dan menganalisa dari data-data yang terkumpul anak yang bernama, Muh. Gagang nusantara, memang mengalami masalah serius dalam proses pembelajarannya dimana anak tersebut mengalami dalam kesulitan mata pelajaran Bhs. Indonesia, yaitu dalam wilayah membaca, hal ini terjadi tidak terlepas dari pada factor-faktor lingkungan pergaulan anak dan wilayah dimana anak juga mengalami proses teransformasi pengetahuan.
- Menentukan Status Masalah Kesulitan Belajar
Dengan mengumpulkan data-data pada anak yang mengalami masalah dalam proses pembelajarannya, khususnya di bidang mata pelajaran bhs. indonesia, seperti mewawancarai wali kelas, Guru-guru, Kepala Sekolah dan sebagian orang tua siswa serta mengadakan tes tertulis pada siswa kelas VI tersebut, maka dapat disimpulkan siswa yang bernama Muh. Gagang nusantara, mempunyai masalah belajar dalam bidang study bhs.indonesia. Dimana mereka mengatakan bahwa rata-rata dari siswa tersebut memiliki prestasi pada beberapa mata pelajaran dibanding kelas lain terutama pada bidang matemetika.
Mengamati kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam menerima pelajaran karena adanya beberapa faktor dan dari hal tersebut kita berusaha mencari pemecahan masalah atau solusi dari masalah tersebut.
Adapun langkah-langka yang dsitempuh penulis dalam menentukan masalah belajar yang dialami anak adalah sebagai berikut :
1. Mencari nilai masing – masing siswa dari seluruh bidang studi.
2. Mengurutkan dan membandingkan rangking siswa berdasarkan jumlah seluruh bidang studi.
3. Menganalisa data-data dari hasil belajar anak
4. Cara memperoleh data dengan mengamati terhadap objek
5. Interview : cara mendapatkan data dengan wawancara langsung terhadap orang terhadap orang yang diselidiki dan orang disekitar tentang orang yang diselidiki.
6. Tes diagnostic : mengumpulkan data dengan tes
7. Dokumentasi : cara mengetahui dengan cara melihat catatan-catatan, arsip-arsip, dokumen-dokumen, dan orang disekeliling orang yang berhubungan dengan orang yang diselidiki.
Dari hasil observasi yang saya lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
· Waktu dan tempat : 15, November, 2011, di SD INPRES PERUMNAS I
· Sumber data : - kepala sekolah
- Guru wali kelas
- Orang terdekat siswa yang mengalami kesulitan belajar dan teman sebangkunya.
· Siswa yang mengalami kesulitan belajar :
- Nama : muh. Gagang nusantara
- Nomor induk : 0110304
Setelah melakukan observasi dan menganalisa masalah belajar yang terjadi disetiap kelas terkhususnya dikelas VI dimana murid yang bernama Muh. Gagang nugraha mengalami kesulitan belajar. Khususnya dalam wilayah mata pelajaran Bhs. Indonesia dimana anak tersebut terhambat dalam wilayah membaca. Semua itu diperkuat dilihat dari perolehan nilai dibawah rata-rata diantara teman-temannya yang lain pada beberapa bidang studi terutama bahasa indonesia. Itu dibuktikan pada data yang terkumpul seperti nilai raport { terlampir }.
B. Identitas Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar
Adapun identitas lengkap dari siswa yang mengalami kesulitan masalah belajar adalah sebagai berikut:
1. Nama : Muh. Gagang nusantara
2.Jenis Kelamin : laki-laki
3. Kelas : VI Sekolah Dasar ( SD Inpres Perumnas I )
4. Nomor Stambuk : 0110304
5. Agama : Islam
6. Tempat Tanggal Lahir : 21 juli 2003
7. Alamat : Jl. Aemy saelan. No.95
8. Suku : Makassar
9. Cita-cita : Ingin jadi pemain sepak bola
10. Tinggi Badan Siswa : 142 cm
11. Berat Badan Siswa : 47 kg
12. Warna Kulit Siswa : Sawo matang
13. Bentuk Rambut Siswa : Lurus dan pendek
14. Bentuk Mata Siswa : agak besar
15. Penyakit yang diderita : -
16. Kondisi Badan : Utuh
17. Anak ke- : 1 dari 3 bersaudara
18. Ciri-ciri Khusus Lainnya : anaknya selalu cari perhatian/ suka mengganggu temannya
19. Nama Orangtua/Wali : a.Ayah : Muh. iksan
b.Ibu : Hendriyani, s
20. Alamat Orangua/Wali : Jl. Talasalapan no.44
21. Pekerjaan Orangtua/Wali : a.Ayah : wiraswasta
b.Ibu : pedagang
22. Mata Pelajaran yang : Olahraga, disenangi
23. Mata Pelajaran yang : Bhs. Indonesia, Tidak disenangi.
C. Pengumpulan Data dan Menyajikan Data Sebab-sebab Kesulitan Belajar.
Adapun hasil wawancara yang kami lakukan yaitu sebagai berikut :
WAWANCARA
Tujuan : Mendapatkan informasi dari beberapa orang terdekat siswa tersebut.
Bentuk : Wawancara bebas
Responden : 1. Wali kelas VI
2. Guru-guru
3. Orang Tua siswa
I. Siswa yang mengalami kesulitan belajar
1. Nama : Muh. Gagang nusantara
2. Tempat/waktu : Ruang kelas/saat pulang sekolah
3. Hari/ tanggal : selasa / 16 november 2011
No. | pertanyaan | jawaban |
1. 2. 3. 4. 5 6 7 | Mata pelajaran apa yang kamu paling susah bagi kamu? Mengapa mata pelajaran itu sulit bagi kamu? Apakah guru tidak memberikan bimbingan? Berapa kali kamu belajar dalam sehari di rumah? Apakah kamu tidak dibimbing sama orang tua kamu? Jadi, apa saja aktivitas yang kamu lakukan di rumah? Mata pelajaran apa yang paling kamu suka? | Mata pelajaran yang sulit bagi saya yaitu pelajaran bahasa indonesia Karena saya tidak tau membaca, mana guru suruh sering kita membaca. Pernah tapi saya biasa malas mengikutinya. Mendingan pergi parkiran. Jarang sekali saya belajar di rumah, masalanya saya jarang dirumah juga. Dibimbing sih, cumin malas mendingan pergi main bola kalau sore, kalau malam mendingan main ps Itu main playstatioan, seru loh apalagi permainan bolanya Saya senang dengan pelajaran olah raga. Saya suka olahraga karena sering bermain bola. |
II. wali kelas
1. Wali kelas : Kosmadewi, S.Pd
2. Waktu/tempat : 10.23 / sekolah
3. Hari/ tanggal : senin / 15 november 2011
No | Pertanyaan | jawaban |
1. 2. 3. 4. 5. | Menurut ibu Muh. Gagang nusantara mengalami kesulitan belajar dalam bidang study apa y bu ? Yang membuat Muh. Gagang nusantara seperti itu, kira-kira apa y bu ? Apa memang selama ini gagang seprti itu bu? Apakah tindak lanjut dari sekolah? Apakah anak tersebut tidak pernah diberikan hukuman atas perbuatannya y bu, y misalkan hukuman yang sifatnya mendidik atau efek penjerahan kepada anak tersebut ? | Kalau ibu perhatikan Muh. Gagang nusantara, sebenarnya belum mampu membaca dan kebetulan anak tersebut juga jarang masuk dalam mata pelajaran bhs. Indonesia,kalau ibu melihat anak tersebut memang tidak menyukai mata pelajaran itu. Sebenarnya anak itu punya potensi. cuman ketidak disiplinan anak itu yang tidak mau diatur, mana sering bolos, kalau temannya belajar dia malah mengganggu temannya. Dari dulu sih, bukan hanya dikelas ini, tapi udah mulai dari kelas I. Sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bagaimana anak tersebut bisa jadi yang lebih baik. Sebenarnya sudah berbagai macam hukuman yang diberikan kepada anak itu, malahan kalau disuruh keluar dia malah tambah senang. |
III. Guru-guru ( kelas I )
1. Nama Guru : Rinda hiola, S.Pd
2. Waktu/tempat : 11.15 / sekolah
3. Hari / tanggal : senin / 15 november 2011
No | Pertanyaan | jawaban |
1. 2. 3. 4. . | Bagaimana tanggapan ibu mengenai Muh. Gagang nusantara ? Bagaimana proses pembelajarannya selama gagang dikelas ibu ? Kira-kira mata pelajaran apa yang paling disenangi dulu bu ? Kalau mata pelajaran yang tidak dia senangi bu ? | Gagang sebenarnya begitu juga karna faktor dari keluarganya dan pihak sekolah tidak bisa disalahkan sepenuhnya, karna sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan anak itu menjadi lebih baik Kalau ibu perhatikan gagang waktu selama dikelas ibu, sebenarnya anak itu dulunya pendiam tapi entah kenapa dari hari kehari perilakunya mulai aneh, sering berkelahi,juga sering kasih nangis temannya. Mata pelajaran olahraga de, tapi saya liat dia cendrung suka main bola. Kadang kalau disuruh pemanasan. Eh, malah langsung main bola. Kalau saya perhatikan, Muh. Gagang nusantara, tuh sering menghindar dari mata pelajaran bhs.indonesia, karna memang dia malas membaca baru tidak mau pegang buku, dikasi buku malah digambar-gambarin |
IV. Guru-guru ( kelas II )
1. Nama Guru : Irfa aeni, S.Pd
2. Waktu/tempat : 12.39 / sekolah
3. Hari/ tanggal : senin / 15 november 2011
No | Pertanyaan | jawaban |
1. 2. 3. 4. . | Bagaimana tanggapan ibu mengenai Muh. Gagang nusantara ? Bagaimana proses pembelajarannya selama gagang dikelas ibu ? Kira-kira mata pelajaran apa yang paling disenangi dulu bu ? Kalau mata pelajaran yang tidak dia senangi bu ? | Anaknya sebenarnya baik, cuman bandelnya minta ampun, walaupun kita ada didepannya tetap aja digangguin temannya Kalau ibu perhatikan gagang memang tidak ada minat belajarnya, karna kalau datang selalunya main, kalau tidak mengganggu temannya, pasti bolos itu kerjaannya tiap hari Mata pelajaran olahraga de, tapi saya liat dia cendrung suka main bola. Kadang kalau disuruh pemanasan. Eh, malah langsung main bola dan seni. Kalau saya perhatikan, Muh. Gagang nusantara, selalunya bolos kalau mata pelajaran bhs.indonesia. apalagi kalau ada tugas disusurh naik membaca, baru mau dilihat, eh, langsung menghilang |
V. Guru-guru ( kelas III )
1. Nama Guru : Sri astuti, S.Pd
2. Waktu/tempat : 12.15 / sekolah
3. Hari/ tanggal : senin / 15 november 2011
No | Pertanyaan | jawaban |
1. 2. 3. 4. . | Bagaimana tanggapan ibu mengenai Muh. Gagang nusantara ? Atas dasar apa ibu mengatakan itu ? Kira-kira mata pelajaran apa yang paling disenangi dulu bu ? Kalau mata pelajaran yang tidak dia senangi bu ? | Sebenarnya gagang selama ini kalau dikelas ibu itu anaknya bandelnya minta ampun, udah sering bolos juga tidk disiplin, tapi walaupun begitu saya melihat anak ini punya potensi dalam dirinya yang harus benar-benar diperhatikan. Kalau ibu perhatikan pada saat mata pelajaran olah raga anak ini sangat bersemangat apalagi kalau disuruh main bola, semangatnya minta ampun dan juga saya liat cara mainnya juga tidak buruk amat ko, saya yakin akalu anak ini didik dengan baik pasti sukses. Lagian dia juga tidak pernah absen kalau mata pelajaran olah raga. Mata pelajaran olahraga dan seni , tapi saya liat dia cendrung suka main bola. Kadang kalau disuruh pemanasan. Eh, malah langsung main bola. Kalau ibu perhatikan gagang itu sering absen kalau mata pelajaran bhs. indonesia krna itu, tidak tau membaca. |
VI. Orang tua siswa
1. Nama Guru : Hendriyani, s ( ibu ani )
2. Waktu/tempat : 09.00 / sekolah
3. Hari/ tanggal : sabtu / 19 November 2011
No | Pertanyaan | Jawaban |
1. 2. 3. 4. 5. | Menurut Ibu apakah kegitan Muh. Gagang nusantara l di rumah? Apakah Muh. Gagang nusantara memang sering belajar di rumah? Mata pelajaran apa yang paling disukai Muh. Gagang nusantara ? Adakah mata pelajaran yang sulit bagi Muh. Gagang nusantara ? Apa yang membuat Muh. Gagang nusantara seperti itu bu? | Seperti anak-anak pada umumnya bermain namun selalu saya suruh untuk mengimbanginya dengan belajar. Iya, setiap malam dia belajar mengerjakan PR dan bahkan biasanya sering minta izin untuk bekerja kelompok bersama beberapa teman sekelasnya. Tapi yang ibu heran kenapa setiap kerja kelompok selalu memakai perlengkapan olah raga. Sebenarnya ibu tidak terlalu perhatikan, tapi yang jelasnya sebelum pergi bermain harus belajar dulu itu yang ibu tekankan. Dan kalau ibu perhatikan dia sering belajar kalau malam. Masalahnya ibu juga sibuk menjual diluar. Sebenarnya selama ini saya liat anak ibu itu tidak tau kenapa belum tau membaca, padahal hampir tiap malam dilatih menghafal huruf, apalagi kalau ayahnya yang hadapi pasti dia serius masalahnya kalau belum tau pasti dipukul. Sebenarnya ibu kurang tau juga tuh, padahal ibu sudah sering kali menganjurkan untuk selalu belajar dan jangan malas. |
IV. Teman kelas siswa
1. Nama :
2. Tempat/waktu : Ruangan kelas/pada saat pulang sekolah
3. Hari/ tanggal : sabtu / 19 November 2011
No. | Pertanyaan | jawaban |
1 2 3 4 | Menurut Kamu, Bagmana Keseharian Muh. Gagang nusantara Ketika Belajar Dalam Kelas Dan Pada Saat Keluar Main? Apakah Gurumu Sudah Bagus Dalam Mengajar? Bagaimana Tindakan Gurumu Kapada Muh. Gagang nusantara Ketika Pelajaran Berlangsung? Apakah Gurumu selalu menugaskan kalian ke papan tulis, apakah Muh. Gagang nusantara juga sering maju ke papan tulis? | Dia jarang memperhatikan penjelasan dari Guru bahkan sering ditegur oleh Guru karena sering mengganggu teman-teman saat pelajaran berlangsung. Sehingga dia tdak mengatahui pelajaran tersebut. Iya,namun jarang menggunakan media. Muh. Gagang nusantara kadang dihukum dengan disuruh keluar kelas ketika tidak bias membaca bu. Iya sering tapi hanya anak-anak tertentu saja atau anak-anak yang mau ke papan tulis saja. Kalau Muh. Gagang nusantara jarang maju ke papan Tulis karena tidak tau apa-apa. Jangan maju bu masuk aja jarang. |
Dari data-data yang terkumpul dan hasil observasi maupun wawancara dan nilai raport siswa yang mengalami masalah belajar, ternyata banyak factor yang mempengauhi tingka laku siswa tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Data latar pendidikan
Dari observasi yang dilakukan pada nilai-nilai di raportnya, dapat diketahui bahwa pada mata pelajaran bahasa indonesia Muh. Gagang nusantara mengalami kesulitan karena diantara semua teman-temannya nilai bahasa indonesianya paling rendah atau dibawah rata-rata. Namun, ketika ditanya dia hanya menyukai bidang studi olah raga dan seni.
Dari hasil observasi, diperoleh data bahwa dia tidak terlalu diperhatikan ketika belajar dan diberi bimbingan ketika tertinggal dalam belajar namun malas mengikutinya serta dia sering tidak memperhatikan pelajaran hingga membuatnya sering menyontek pekerjaan temanya dan bahkan sampai tidak mengerjakan tugasnya/tidak mengumpulkan tugasnya.
Dari test diagnostik,berupa soal yang diberikan di dapati juga bahwa ia hanya dapat menjawab 2 soal yang benar dari 5 soal dan salah semua (khusus untuk pelajaran bhs.indonesia).
2. Data latar belakang kesehatan
Dari hasil wawancara yang diberikan ditemukan tidak ada masalah namun dalam belajar Muh. Gagang nusantara tidak tenang di tempatnya atau suka mengganggu temannya.
3. Data latar belakang psikologis
Dari hasil observasi dan wawancara pada wali kelas Muh. Gagang nusantara yang diberikan ditemukan bahwa Muh. Gagang nusantara suka mengganggu temannya senhingga banyak teman kelasnya yang tidak suka bermain dengannya.
4. Data latar belakang keluarga
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil biodata/identitas dirinya diketahui bahwa ia tidak terlalu diperhatikan sama orang tuanya pada saat belajar. Dalam kesehariannya ia kurang diperhatikan oleh orang tuanya atau jarang dikontrol orang tuanya sehingga ia pun jarang belajar. Sehingga kebebasan dalam pergaulannyapun tidak pernah dibatasi, sehingga anak tersebut dengan semaunya brgaul dengan siapapun tanpa dibatasi.
5. Data latar belakang sosial
Dari hasil wawancara dengan Muh. Gagang nusantara dia tidak terlalu akrab dengan teman-temannya karena benyak temannya yang tidak suka pada kelakuannya yaitu suka mengganggu. Tetpi ketika di rumah ia bergaul dengan tetangganya untuk bermain terutama bermain bola dan main gitar.
6. Cara belajar
Dari hasil wawancara yang dilakukan Muh. Gagang nusantara mengakui bahwa ia jarang belajar saat dirumah karena dia jarang diperhatikan disekolah pun dia jarang menyelesaikan tugasnya. lebih banyak waktunya digunakan untuk bermain dan bermain playstation.
7. Dokumentasi
Data yang diperoleh dari daftar nilai kelas VI bahwa Muh. Gagang nusantara memperoleh peringkat 21 dari 21 jumlah siswa. Dari hasil wawancara dengan guru kelasnya diperoleh informasi bahwa Muh. Gagang nusantara alpa/tanpa keterangan sebanyak 20 kali,sakit tidak pernah dan izin tidak ada untuk semester I di kls VI.
D. Analisis Data dan Kesimpulan
Dari hasil pemaparan diatas, kita dapat menganalisa penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh Muh. Arya sebagai berikut:
1. Faktor dari dalam diri sendiri
a. Siswa sulit menerima atau memahami pelajaran dari penjelasan yang diberikan dan diantara teman-temannya hanya dia yang tidak bisa memahami materi dari guru.
b. Tidak adanya keseriusan dalam belajar atau perhatian kepada Guru ketika menjelaskan materi dan hanya mengganggu temannya. Orientasi Siswa pada nilai bukan pada ilmu.
c. Karena tidak mengerti maka muncul tindakan untuk menyontek dan selalu mengulangi hal tersebut.
d. Tidak ada keinginan untuk belajar terutama pada bidang matematika.
2. Faktor dari guru
a. Guru tidak memberi perhatian yang lebih kepadanya atau tidak memberi bimbingan khusus.
b. Metode pembelajaran yang monoton atau cara Guru dalam memberi materi tidak menyenangkan.
3. Faktor dari orang tua
a. Tidak ada ketegasan dari orang tua dalam mendidik anaknya.
b. Kurangnya perhatian dari orangtua kepada anak sehingga anak merasa bebas untuk tidak belajar.
4. Faktor dari sistem pendidikan
a. Adanya sistem pengajaran yang tetap tidak berubah, walaupun pemerintah telah mengadakan perubahan kurikulum.
b. Kurangnya pendidikan moril yang diterapkan dalam kehidupan disekolah, sehingga kemampuan anak dalam membedakan antara tindakan yang benar dan yang salah kurang di kembangkan.
Muh. Gagang nusantara sangat jarang mengerjakan tugasnya di rumah, disekolahpun ia hanya mengerjakan tugasnya hanya sebagian. Setiap pulang sekolah ia hanya bermain-main dengan teman-temannya yang dimana dominan anak yang tak bersekolah dan jarang kesekolah. Orangtuanya kurang memperhatikan dan tidak menerapkan cara/waktu belajar yang baik untuk anaknya. Ia sebenarnya memiliki waktu luang yang banyak namun ia tidak memanfaatkannya malah banyak bermain dengan teman sebayanya.
ketertinggalan yang dialami oleh Muh. Gagang nusantara pada beberapa mata pelajaran terutama bidang study bahasa indonesia sangat disayangkan , ini karena tidak adanya perhatian pada pelajarannya dan kurangnya didikan dari orang tuanya juga tingkat Iq-nya yang rendah. Jhon Dewey, berpendapat bahwa pendidikan adalah persoalan proses dan sosialisasi. Proses yang dimaksud adalah proses pertumbuhan dan proses dimana peserta didik mampu menghayati kejadian-kejadian dari pengalaman lingkungan sekitar. Dan disini Guru dituntut harus menjalankan tugasnya sebagaimana yang tertulis dalam UUD’45 alinea ke-4 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
E. Rencana Perbaikan (Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran )
Pengajaran remedial merupakan kegiatan yang sangat penting dalam keseluruhan program pembelajaran. Melalui program remedial, guru breusaha membantu peserta didik untuk mencapai kesuksesan belajar secara optimal.
Remedial merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan atau korektif (perbaikan). Pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan dalam belajar bagi peserta didik.
Remedial merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan atau korektif (perbaikan). Pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan dalam belajar bagi peserta didik.
Menurut Warkitri dkk. (1990), pengajaran remedial sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena :
· Tidak semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai kemampuannya.
· Adanya kesulitan belajar berarti belum dapat tercapai perubahan tingkah laku siswa secara bulat sebagai hasil belajar.
· Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut diperlukan suatu teknik bimbingan belajar. Salah satu teknik bimbingan belajar adalah pengajaran remedial. Dengan demikian dalam pengajaran remedial, guru harus mampu menciptakan situasi yang memungkinkan peserta didik lebih mampu mengembangkan diri.
Secara umum, pengajaran remedial bertujuan membantu siswa mencapai mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Secara khusus, pengajaran remedial bertujuan membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar mencapai prestasi yang diharapkan melalui proses penyembuhan dalam aspek kepribadian.
Pengajaran remedial merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses pembelajaran, mempunyai banyak fungsi dalam membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, antara lain
a. Fungsi korektif, adalah usaha untuk memperbaiki atau meninjau kembali sesuatu yang dianggap keliru.
b. Fungsi pemahaman, dalam pengajaran remedial terjadi proses pemahaman terhadap pribadi peserta didik, baik dari pihak guru, pembimbing, maupun peserta didik itu sendiri.
c. Fungsi penyesuaian, dalam pnegajaran remedial peserta didik dibantu untuk belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan yang dimiliki sehingga tidak merupakan beban bagi peserta didik.
d. Fungsi pengayaan, dalam pengajaran remedial guru berusaha membantu peserta didik mengatasi kesulitan belajar dengan menyediakan atau menambah berbagai materi pengajaran yang tidak atau belum disampaikan dalam pengajaran biasa.
e. Fungsi akselerasi, dalam pengajaran guru berusaha mempercepat pengajaran dengan menambah frekuensi pertemuan dan materi pengajaran.
f. Fungsi terapeutik, pengajaran remedial mengandung unsur terapeutik karena secara langsung atau tidak langsung berusaha menyembuhkan beberapa gangguan atau hambatan peserta didik.
Terdapat pendekatan-pendekatan dalam pengajaran remedial, antara lain:
1. Pendekatan kuratif dalam pengajaran remedial
Pendekatan ini dilakukan setelah program pembelajaran yang pokok selesai dilaksanakan dan dievaluasi, guru akan menjumpai beberapa bagian dari peserta didik yang tidak mampu menguasai seluruh bahan yang disampaikan. Pelaksanaan pendekatan kuratif dapat dilakukan dengan cara :
a. Pengulangan (repetation), dapat dilakukan setiap akhir jam pertemuan, akhir unit pelajaran atau setiap pokok bahasan.
b. Pengayaan dan pengukuhan (enrichment dan reinforcement), Layanan pengayaan dapat ditujukan kepada peserta didik yang mempunyai kelemahan ringan dan secara akademik mungkin peserta didik tersebut cerdas. Dapat dilakukan dengan memberikan pekerjaan rumah atau pekerjaan di kelas pada saat pelajaran berlangsung.
c. Percepatan (acceleration), Layanan percepatan ini diberikan kepada peserta didik yang berbakat namun menunjukkan kesulitan psikososial.
2. Pendekatan preventif dalam pengajaran remedial
Pendekatan preventif diberikan kepada peserta didik yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan program yang akan ditempuh. Guru meng-klasifikasikan kemampuan siswa didik menjadi tiga golongan, yaitu peserta didik yang mampu menyelesaikan program sesuai waktu yang ditentukan, peserta didik yangdiperkirakan akan mampu menyelesaikan program lebih cepat dari waktu yang ditentukan, dan peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan program sesuai waktu yang ditentukan.Sesuai penggolongan tersebut maka teknik layanan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Kelompok belajar homogen, dalam kelompok ini peserta didik diberi pelajaran, waktu, dan tes yang sama.
b. Kelompok individual, pengajaran disesuaikan dengan keadaan peserta didik, sehingga setiap peserta didik mempunyai program tersendiri.
c. Layanan pengajaran dengan kelas khusus, peserta didik mengikuti program pembelajaran yang sama dalam satu kelas. Peserta yang mengalami kesulitan dalam bidang tertentu disediakan kelas khusus remedial. Bagi yang cepat belajarnya disediakan program pengayaan.
3. Pendekatan pengembangan dalam pengajaran remedial
Pengajaran remedial yang bersifat pengembangan merupakan upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsungnya pembelajaran. Sasarannya agar peserta didik dapat segera mengatasi hambatan-hambatan yang dialami selama mengikuti pembelajaran. Dalam pengajaran remedial juga terdapat beberapa metode. Metode pengajaran remedial merupakan metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan kesulitan belajar mulai dari langkah identifikasi kasus sampai dengan langkah tindak lanjut. Metode yang digunakan dalam pengajaran remedial yaitu :
a. Metode pemberian tugas. Metode ini dilaksanakan dengan cara memberi tugas atau kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Jenis dan sifat tugas harus sesuai dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan belajar yang yang dihadapi peserta didik.
b. Metode diskusi, Diskusi adalah suatu bentuk interaksi antarindividu dalam kelompok untuk membahas suatu masalah. Diskusi digunakan dalam pengajaran remedial untuk memperbaiki kesulitan belajar dengan memanfaatkan interaksi individu dalam kelompok.
c. Metode tanya-jawab, Tanya jawab dalam pengajaran remedial dilakukan dalam bentuk dialog antara guru dengan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Tanya jawab dilakukan secara individu maupun secara kelompok dengan peserta didik.
d. Metode kerja kelompok, Kerja kelompok dalam pengajaran remedial diusahakan agar terjadi interaksi diantara anggota dalam kelompok. Kelompok sebaiknya heterogen artinya dalam satu kelompok terdiri dari pria dan wanita, peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan peserta didik yang tidak mengalami kesulitan belajar. Metode ini dapat meningkatkan pemahaman diri masing-masing anggota, minat belajar dan rasa tanggung jawab peserta didik.
e. Metode tutor sebaya, Tutor sebaya ialah peserta didik yang ditunjuk untuk membantu teman-temannya atau peserta didik lainnya yang mengalami kesulitan belajar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tutor sebaya adalah Mendapat persetujuan dari peserta didik yang mengikuti program perbaikan.
· Mempunyai prestasi akademik yang baik, kreatif, dan dapat menerangkan bahan yang dibutuhkan oleh peserta didik yang mengikuti program perbaikan.
· Tidak sombong, sabar, telaten, hubungan sosialnya bagus, tidak pelit, dan suka menolong sesama teman.
4. Metode pengajaran individual
Pengajaran individual dalam pengajaran remedial yaitu proses pembelajaran yang hanya melibatkan seorang guru dan seorang peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Metode ini sangat intensif karena pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan kesulitan dan kemampuan peserta didik. Pengajaran individual bersifat penyembuhan artinya memperbaiki cara belajar, dengan mengulang bahan pelajaran yang telah diberikan atau latihan mengerjakan soal atau mungkin memberikan materi baru.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusaAn, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak jarang dijumpai adanya peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk mengoptimalkan perkembangan prakarsa, kreativitas, partisipasi, kemandirian, minat, bakat, keterampilan fisik, dsb. Untuk mengantisipasi potensi lebih yang dimiliki peserta didik tersebut, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran pengayaan.
5. Pelaksanaan Program Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
Masalah utama yang akan selalu timbul dalam pelaksanaan pembelajaran tuntas adalah “bagaimana guru menangani peserta didik yang lamban atau mengalami kesulitan dalam menguasai KD tertentu”.
Ada 2 cara yang dapat ditempuh yaitu:
a. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu. Cara ini merupakan cara yang mudah dan sederhana untuk dilakukan karena merupakan implikasi dari peran guru sebagai “tutor”.
b. Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
· Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tertentu.
· Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model, skema, grafik, memberikan rangkuman yang sederhana, dll.).
· Penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti:
· tes/ulangan KD tertentu.
· tes/ulangan sejumlah KD dalam satu kesatuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar